WHO Resmi Nyatakan Cacar Monyet Bukan Lagi Darurat Kesehatan Global
- Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP
VIVA Dunia – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan bahwa cacar monyet bukan lagi darurat kesehatan masyarakat global. Pengumuman itu terjadi hampir setahun setelah ancaman virus monkeypox melanda dunia.
"Virus masih ada dan gelombang serta wabah lebih lanjut dapat berlanjut, tetapi tingkat kewaspadaan tertinggi telah berakhir," kata WHO, dikutip dari BBC Internasional, Jumat, 12 Mei 2023.
Meski demikian, Kepala Badan Kesehatan Global, Tedros Adhanom Ghebreyesus tetap meminta setiap negara untuk harus waspada. Menurutnya, virus itu dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi.
Nama resminya adalah Mpox dan disebabkan oleh virus monkeypox, anggota dari keluarga virus yang sama dengan cacar, meskipun tidak terlalu parah. Gejala awal berupa demam, sakit kepala, bengkak, nyeri punggung, nyeri otot.
Setelah demam pecah, ruam dapat berkembang, seringkali dimulai pada wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh yang lain, paling sering pada telapak tangan dan telapak kaki. Siapa pun yang terkena virus harus menjauhkan diri dari hubungan seks saat mereka memiliki gejala tersebut, untuk membantu mencegah penularannya kepada orang lain.
Selain itu, lebih dari 87.000 kasus dan 140 kematian telah dilaporkan dari 111 negara selama wabah global, menurut hitungan WHO. Tetapi hampir 90 persen lebih sedikit kasus yang tercatat selama tiga bulan terakhir dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya.
"Yang berarti tingkat kewaspadaan tertinggi tidak lagi diperlukan," ujar Tedros.
Di Inggris, hanya 10 kasus yang dilaporkan sejak awal tahun. Pengumuman itu datang hanya seminggu setelah badan PBB tersebut juga menyatakan darurat COVID-19 telah berakhir.
Mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), menandakan bahwa negara-negara perlu bekerja sama untuk mengelola ancaman bersama, seperti wabah penyakit.
Sekarang hanya ada satu PHEIC yang dinyatakan WHO yang masih menjadi perhatian, yakni virus polio, yang diumumkan pada Mei 2014.
Dr Katy Sinka, kepala infeksi menular seksual di Badan Keamanan Kesehatan Inggris, mengatakan, "Jika anda memenuhi syarat dan masih perlu mengambil vaksin, silakan maju sebelum bulan-bulan musim panas untuk memastikan anda memiliki perlindungan maksimal," tuturnya.
"Dosis pertama vaksin akan berakhir pada 16 Juni dan kedua dosis akan dihentikan pada akhir Juli."