Rusia-Ukraina Makin Panas, NATO Segera Buka Kantor di Jepang

VIVA Militer: Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)
Sumber :
  • washingtoninstitute.org

VIVA Dunia – Jepang telah memulai pembicaraan untuk membuka kantor penghubung NATO, dalam langkah yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina, kata menteri luar negeri Jepang. 

Survei: Tingkat Kepuasan Seksual Orang Jepang Paling Rendah Sedunia, Sebab Ogah Nikah?

Yoshimasa Hayashi mengatakan Jepang telah memulai diskusi tentang kantor tersebut, yang akan menjadi yang pertama di Asia dan akan dianggap sebagai pukulan telak bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Hayashi mengatakan dampak invasi Rusia ke Ukraina adalah pemicunya. "Alasan mengapa kami membicarakan hal ini adalah sejak agresi Rusia ke Ukraina, dunia (telah) menjadi lebih tidak stabil," katanya, melansir Business Insider. 

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"

Bendera Jepang

Photo :

"Sesuatu yang terjadi di Eropa Timur tidak hanya terbatas pada masalah di Eropa Timur, dan itu memengaruhi secara langsung situasi di Pasifik," katanya. "Itulah mengapa kerja sama antara kita di Asia Timur dan NATO (menjadi)… semakin penting," lanjutnya

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Belum ada detail yang diselesaikan, ungkap Hayashi.

Nikkei Asia melaporkan bahwa kantor tersebut akan mengizinkan NATO untuk bekerja dengan Jepang dan mitra lainnya di kawasan tersebut, termasuk Australia, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

Juru bicara NATO, Oana Lungescu, mengatakan kepada Nikkei Asia awal bulan ini bahwa "di antara mitra NATO, tidak ada yang lebih dekat atau lebih mampu daripada Jepang." Langkah Jepang adalah tanda terbaru dari invasi Ukraina yang menjadi bumerang bagi Putin.

Putin sebagian membenarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022 dengan mengatakan dia ingin menghentikan ekspansi NATO. Tapi invasi hanya memperkuat aliansi. Finlandia bergabung dengan NATO pada bulan April, dan kini Swedia sedang melalui proses keanggotaan, dengan kedua negara mengabaikan netralitas selama beberapa dekade setelah Rusia melancarkan serangannya.

Kepala NATO, Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Rabu bahwa tindakan Rusia selama dekade terakhir telah membuat NATO semakin kuat. "Transformasi aliansi kami selama dekade terakhir sangat luar biasa," ungkapnya.

Stoltenberg menambahkan: "Sejak Rusia secara ilegal mencaplok Krimea dan memasuki Ukraina timur pada tahun 2014, kami telah meningkatkan kesiapan pasukan kami."

Jepang bergerak lebih dekat ke NATO tidak hanya penting bagi Jepang, tetapi juga untuk hubungan kawasan Asia-Pasifik dengan NATO.

Seperti diketahui, tidak ada negara Asia yang bergabung dengan NATO, tetapi beberapa negara Asia-Pasifik telah bekerja sama dengan aliansi tersebut, termasuk Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan.

VIVA Militer: Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dari Jerman

Photo :
  • rt.com

Keempat negara tersebut dikenal sebagai "mitra" NATO, yang bekerja dengan NATO di beberapa bidang tetapi bukan anggota aliansi.

China, yang semakin dekat dengan Rusia selama setahun terakhir, telah berulang kali memperingatkan terhadap negara Asia mana pun yang terlalu dekat dengan NATO, menggemakan sikap Rusia terhadap aliansi tersebut.

Tahun lalu, China menuduh NATO mengobarkan konflik di kawasan Asia-Pasifik, dan pada Maret China mengatakan bahwa NATO yang bergerak ke arah timur akan "merusak perdamaian dan stabilitas."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya