Dubes Sudan akan Temui Menlu Retno Marsudi untuk Bahas Hal ini

Dubes Sudan Untuk Indonesia
Sumber :
  • VIVA/ Natania Longdong

VIVA Dunia – Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali Mohamed menyebut terus menjalin komunikasi dengan pemerintah Indonesia, terkait kondisi dan koflik Sudan. Dia juga membeberkan bahwa dirinya akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. 

Menlu RI Sugiono Tegaskan BRICS dan OECD Tidak Bertolak Belakang

"Mengenai konflik, kita akan bertemu Menteri Luar Negeri RI (Retno Marsudi) dan melaporkan perkembangan terakhir," kata Dubes Yassir dalam press conference di kediamannya, di Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023. 

"Saya juga akan meminta bantuan dari perbatasan dan forum internasional terkait situasi di Sudan." 

Menlu Sugiono: Indonesia Tidak Akan Menempatkan Diri di Blok Militer Manapun

Asap membumbung akibat Militer Sudan dan kelompok paramiliter bertempur untuk menguasai negara.

Photo :
  • Planet Labs PBC via AP.

Dubes Yassir juga berharap ada bantuan kemanusiaan lain, mengingat rumah sakit di Khartoum banyak yang hancur. Diketahui, sekitar 40 persen rumah sakit di Sudan terdampak akibat perang militan yang sedang berlangsung. 

14 Juta Orang Mengungsi Akibat Konflik di Sudan, Kata PBB

"Kami berharap dapat segera bertemu dengan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) dan berusaha mencari dukungan dari saudara-saudara kami," ujarnya. 

Dubes Yassir juga menyebut bahwa negaranya telah menerima beberapa dukungan dan batuan dari beberapa negara. Meski begitu, pihaknya masih berharap ada bantuan lain. 

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Sudan juga mengungkapkan terkait upaya penyelesaian konflik, dan menyebut bahwa RSF tidak mau duduk bersama dengan pemerintah untuk berdiskusi. 

"Mereka hanya memiliki dua pilihan antara terus mempersenjatai diri dan menyerah atau mereka harus menghadapi konsekuensinya." 

Sebagai informasi, konflik antara Militer Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF) terjadi sejak 15 April 2023. Selain itu, dilaporkan juga bahwa sekitar 559 orang meninggal dunia dan 4.000 lainnya alami luka-luka selama konflik yang pecah di negara tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya