Geger, Putin Bisa Ditangkap Jika Datang ke Negara Sekutu Rusia Ini
- Kremlin Pool Photo via AP
VIVA Dunia – Afrika Selatan berusaha mencegah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri KTT BRICS yang akan diselenggarakan di Gauteng pada Agustus mendatang.
Ada kekhawatiran negara tersebut bakal terpaksa menangkap Putin menyusul surat perintah penangkapannya yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag.
Menghadiri KTT bersama para pemimpin Afrika Selatan, China, India, dan Brasil akan menjadi 'kudeta' diplomatik yang signifikan bagi Putin, serta perjalanan luar negeri besar pertamanya sejak dia memerintahkan serangan pasukan Rusia ke Ukraina.
Melansir dari Sunday Times, Rabu, 3 Mei 2023, Afrika Selatan mengatakan bahwa komisi khusus pemerintah yang dibentuk oleh Presiden Cyril Ramaposa telah menyimpulkan bahwa negara tidak punya pilihan selain menangkap Putin jika dia menginjakkan kaki di tanah Afrika Selatan.
Karena Afrika Selatan telah meratifikasi Statuta Roma, dokumen utama yang mengatur ICC, mereka wajib mematuhi keputusannya, termasuk surat perintah penangkapan bagi tersangka penjahat perang.
"Kami tidak punya pilihan untuk tidak menangkap Putin," kata seorang pejabat pemerintah kepada The Sunday Times, sebagaimana dikutip dari The Moscow Times, Rabu (3/5/2023). "Jika dia datang ke sini, kami akan terpaksa menahannya."
Sumber surat kabar mengatakan Pretoria tetap dalam pembicaraan dengan Kremlin, yang tidak berkomitmen tentang bagaimana rencana Putin untuk menghadiri KTT tersebut.
"Tentu saja, kami akan mengambil bagian dalam KTT yang akan diadakan di Afrika Selatan. Tentu saja, ini akan didahului oleh kontak bilateral kami dengan Afrika Selatan, kami akan mengklarifikasi posisi mereka," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Secara hukum, otoritas Afrika Selatan tidak punya pilihan. Priyal Singh, peneliti senior di Institut Studi Keamanan Afrika Selatan, mengatakan jika Putin tidak ditangkap, itu tidak hanya akan melanggar hukum internasional, tetapi juga hukum Afrika Selatan.
Menurutnya, jika Putin benar-benar muncul, itu akan menjadi sentimen negatif yang besar, dan pemerintah jelas menyadari hal itu.