Merinding, 13 Anggota Geng Dibakar Massa Hingga Tewas

Ilustrasi perkelahian - ilustrasi pengeroyokan - ilustrasi tawuran
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Dunia – Belum lama ini, setidaknya terdapat 13 tersangka anggota geng dipukuli dan dibakar hingga tewas oleh massa di Ibu Kota Haiti, Port Au Prince. Hal itu terjadi setelah polisi menggeledah kendaraan mereka dan menangkapnya.

Medan Terjal, Belasan Polisi Tarik Truk Logistik Pilkada 2024 Lintasi Pengunungan Nias Selatan

Para tersangka dilaporkan dipukuli dengan ban yang direndam bensin sebelum dibakar pada hari Senin. Polisi mengatakan mereka menyita senjata dari para tersangka sebelum insiden itu terjadi.

Haiti

Photo :
Siswa Tertembak di Semarang, Warga dan Satpam Tak Melihat Ada Tawuran di Paramount

Dilansir dari BBC, Jumat, 28 April 2023, pihak kepolisian belum menjelaskan bagaimana masyarakat bisa menangkap para tersangka.

Perlu diketahui, memang Haiti telah mengalami peningkatan pelanggaran hukum sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli 2021 lalu.

Polisi yang Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang Diperiksa Paminal

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sebuah laporan yang diterbitkan awal pekan ini mengatakan bahwa ketidakamanan di ibu kota Haiti telah mencapai tingkat yang sama dengan negara-negara yang sedang berperang.

"Geng-geng bersenjata terus bersaing untuk memperluas kendali teritorial mereka serta bentrokan dengan polisi dan geng-geng pesaing telah menjadi lebih kejam dan lebih sering, yang merenggut banyak nyawa warga sipil," laporan itu menambahkkan.

Menurut PBB, antara 14 dan 19 April saja, kekerasan geng menyebabkan kematian hampir 70 orang, termasuk 18 wanita dan dua anak. Banyak sekolah dan pusat kesehatan terpaksa ditutup dan kekerasan juga mempengaruhi akses ke banyak barang dan jasa.

"Orang-orang Haiti terus menderita salah satu krisis hak asasi manusia terburuk dalam beberapa dekade dan keadaan darurat kemanusiaan yang besar," bunyi laporan itu.

Haiti

Photo :
  • REUTERS/Andres Martinez Casares/WSJ/djo

Sejak pembunuhan Moise, negara Karibia itu dipimpin oleh Perdana Menteri Ariel Henry, yang gagal mengendalikan geng-geng yang kini menguasai sekitar 60% ibu kota.

Henry dan pejabat PBB telah berulang kali menyerukan pengerahan pasukan internasional untuk membantu polisi dalam perjuangan mereka melawan geng kriminal. Henry mengatakan itu adalah kunci untuk memberikan keamanan sehingga pemilihan umum yang telah lama ditunda dapat diadakan.

Sejauh ini, belum ada negara yang menawarkan untuk memimpin kekuatan seperti itu. Amerika Serikat (AS) telah berusaha meyakinkan Kanada untuk mengambil peran tersebut, tetapi Perdana Menteri Justin Trudeau sejauh ini menolaknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya