4 Orang Tewas karena Berpuasa Supaya Bertemu Tuhan Yesus
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA Dunia – Empat jemaat Gereja Good News International di daerah Kilifi, Kenya, yang berpuasa untuk melihat Yesus telah meninggal dunia. Selain itu, belasan orang lainnya dirawat di rumah sakit daerah Kilifi usai diselamatkan ketika sedang melaksanakan puasa.
Menurut polisi, warga yang tidak tahu apa-apa itu diduga dicuci otak oleh Paul Makenzie Nthenge, yang merupakan pendeta gereja tersebut. Kelompok tersebut ditemukan di sebuah hutan yang mana mereka sudah tinggal selama beberapa hari..
"Pada 13 April 2023, laporan intelijen diserahkan kepada Petugas Investigasi Kriminal Kabupaten (SCCIO) Malindi oleh seorang Karume Fondo,” bunyi laporan polisi yang dilansir dari BBC pada 14 April 2023.
“Dia selanjutnya menuduh bahwa ada kuburan massal korban cuci otak yang berjumlah 31 mayat di tempat tak dikenal di Shakahola Hutan di dalam Langobaya di Kecamatan Malindi,” lanjut laporan tersebut.
SCPC dan SCCIO menyelamatkan korban pada 14 April 2023, kontingen di bawah Komando Polisi Sub Kabupaten (SCPC) dan SCCIO Malindi mengunjungi tempat kejadian untuk pencarian fakta, dan menyelamatkan korban lain. Enam di antara mereka sudah kurus kering dan dalam kondisi kritis.
"Petugas medis dari Malindi dipanggil untuk membantu evakuasi. Tetapi sayangnya, empat dari mereka meninggal selama operasi penyelamatan," kata polisi.
Ke-11 korban yang diselamatkan dirawat di rumah sakit Malindi dengan tiga orang dalam kondisi kritis. Karena identitas korban tidak dapat segera diketahui, maka diambil sidik jari untuk identifikasi lebih lanjut pihak kepolisian.
Korban tersebut adalah Allan Obiero 17 tahun, Wycliffe Waimoi 43 tahun, Paul Karisa Katana, Jane Nyambura 38 tahun, Mercy Aoko 35 tahun, Felix Wandera 37 tahun, David Abuhaya 49 tahun, Collins Kabaye 22 tahun, Busia, Monica Masika 36 tahun dan Alfred Shitemi 32 tahun.
Sedangkan seorang wanita dewasa masih belum dikenali berada di Rumah Sakit Malindi. Diduga masih banyak korban di kawasan hutan milik tersangka. Sementara jenazah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Kabupaten Malindi sambil menunggu identifikasi dan otopsi.
Sebelumnya, pendeta tersebut dituduh mengubur anak-anak pada 23 Maret lalu. Petugas DCI dari Malindi menangkap pendeta kontroversial atas tuduhan pembunuhan. Pendeta itu diduga mencuci otak dua orang tua untuk membunuh kedua anak mereka.
Hal tersebut dilakukan karena percaya bahwa pembunuhan itu akan menjadikan mereka "pahlawan" di hadapan Tuhan. Makenzi kemudian menguburkan kedua anak tersebut di kuburan dangkal di sebuah tempat bernama Shakahola di Kilifi.