Geger, Pekerja Seks di Wilayah Ini Protes Soal Pembatasan Jam Kerja

Para pekerja seks di Amsterdam melakukan protes
Sumber :
  • nypost.com

VIVA Dunia – Para pekerja seks di Red Light District De Wallen, Amsterdam, Belanda, menggelar protes mengenai aturan simulasi jam operasional di pusat bisnis prostitusi tersebut hingga pukul 3 pagi waktu setempat karena alasan kesejahteraan dan keselamatan.

Pertama di Dunia, Pekerja Seks di Belgia Kini Dapat Hak Cuti, Pensiun dan Perlindungan Hukum

Dilansir dai CNN Internasional, 14 April 2023, beberapa pekerja seks menyebut aturan yang berlaku per 1 April tersebut meningkatkan stigma buruk terhadap mereka. Para penjaja seks ini merasa didiskriminasi secara tidak adil dan digunakan sebagai kambing hitam untuk masalah kota dengan pariwisata massal.

Para pekerja seks di Amsterdam melakukan protes

Photo :
  • nypost.com
UMKM Binaan Pertamina Berhasil Raih Transaksi Lebih dari 4,5 Miliar di Belanda

Felicia Anna, bukan nama sebenarnya karena alasan privasi, menilai relaksasi jam kerja sangat berpengaruh terhadap persepsi. Banyak pekerja seks yang bahkan tidak bisa menutupi pengeluaran, mulai dari sewa kamar hingga membayar taksi untuk pulang dengan selamat.

"Sebagian besar mulai bekerja setelah jam 12 atau jam satu dini hari, ketika bar mulai tutup. Sekarang bagaimana Anda mungkin punya waktu dua jam untuk menghasilkan uang, itu tidak cukup," kata Anna, yang merupakan ketua serikat pekerja Red Light United.

Israel Batalkan Kunjungan Menlu Belanda ke Tel Aviv gegara Dukung Netanyahu Ditangkap

Sumber lainnya, Violet, berbicara tentang masalah keselamatan para pekerja seks. Menurutnya, akan lebih berbahaya untuk pulang pukul 3 pagi dibandingkan waktu pulang sebelumnya, sekitar jam 6 pagi lantaran sudah banyak aktivitas warga juga beragam pilihan transportasi.

"Jika Anda pulang ke rumah pada pukul 3 pagi, terutama jika semuanya tutup, maka Anda, sebagai pekerja seks, akan berada dalam kerentanan yang lebih besar," ujarnya.

"Penghasilan kami biasanya berbasis uang tunai. Jadi, saat itu di pagi hari, kita bisa jalan-jalan dengan membawa banyak uang. Jika tidak banyak orang di jalan, ini memberi kesempatan kepada orang yang ingin menyakiti kita," imbuhnya.

Tak cuma membatasi jam operasional, pemerintah kota juga berencana memindahkan para pekerja seks di De Wallen ke luar pusat kota untuk mengurangi kejahatan, dan perilaku turis yang mengganggu di kota tersebut. Amsterdam ingin mengubah citra 'liar' dan 'tanpa aturan' tersebut ke arah yang lebih positif.

Para pekerja seks di Amsterdam melakukan protes

Photo :
  • nypost.com

Pada Kamis lalu, para pekerja seks melayangkan protes saat dewan kota mulai membahas daerah mana yang bisa dijadikan pusat erotis baru. Para pengunjuk rasa menyerahkan petisi yang ditandatangani oleh 266 pekerja seks kepada Wali Kota Amsterdam Femke Halsema.

Pembatasan untuk pekerja seks hanyalah satu poin penting dalam upaya rebranding Amsterdam. Selain pembatasan jam dan relokasi Red Light District, pemerintah juga bakal mengetatkan penjualan alkohol, serta menerapkan larangan merokok di jalan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya