China Tembakkan Roket dan Berpotensi Jatuh di Laut China Timur

VIVA Militer: Sistem peluncur multi-roket PHL-03 militer China
Sumber :
  • militaryleak.com

VIVA Dunia – Baru-baru ini, administrasi keselamatan Maritim China memperingatkan adanya peluncuran roket potensial milik Beijing, yang akan jatuh di Laut Cina Timur, pada 16 April 2023, sekitar pukul 09.00 hingga 15.00 waktu setempat. 

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Melansir dari Alarabiya News, Kamis, 2023, administrasi keselamatan maritim China mengungkapkan hal tersebut pada hari ini, tanpa mengungkapkan informasi lebih lanjut. 

Laut Cina Timur merupakan sebuah laut tepi yang terbentang di sebelah timur Tiongkok, yang menghubungkan Jepang, Korea dan pesisir timur Tiongkok. Laut ini merupakan bagian dari Samudra Pasifik

Denny Caknan Tampil di Barcelona, Kini Hiasi E-Billboard Taiwan

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen merasa geram dengan tindakan China yang berlebihan. 

Roket Long March-5B Y2 yang membawa modul inti stasiun luar angkasa China.

Photo :
  • VCG /Getty/Kyodo
Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Dia juga mengutuk latihan militer China di Selat Taiwan, dan mengatakan bahwa China tidak menunjukkan perilaku bertanggung jawab sebagai negara besar di Asia. 

Latihan skala besar China selama tiga hari, yang berakhir pada Senin, 10 April 2023, adalah tindakan pembalasan atas pertemuan Tsai dengan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy di California, pada pekan lalu. 

“Sebagai presiden, saya mewakili negara kita di dunia, kunjungan ke negara-negara sekutu atau singgah di AS dan berinteraksi dengan teman-teman internasional kita, telah berlangsung selama bertahun-tahun, ini juga merupakan harapan bersama rakyat Taiwan," kata Tsai dalam sebuah pernyataan. 

“Tapi China menggunakan ini sebagai dalih untuk memulai latihan militer, menciptakan ketidakstabilan di Selat dan wilayah Taiwan.  Ini bukanlah sikap negara besar yang bertanggung jawab di wilayah ini.” 

Namun, China melihat pertemuan itu sebagai ancaman, dan menganggap bahwa pertemuan tersebut mendorong pemilih dan politisi Taiwan, untuk mendukung kemerdekaan formal pulau itu. Partai Komunis China juga menyebut langkah itu akan menyebabkan perang. 

Sebagai informasi, Kedua belah negara itu berpisah pada tahun 1949, setelah perang saudara, dan pemerintah Beijing mengatakan Taiwan wajib bergabung kembali dengan China jika perlu dengan paksa. 

China tidak mengakui lembaga pemerintah Taiwan, dan telah memutuskan hampir semua komunikasi dengan pemerintah Tsai sejak pemilihan pertamanya tahun 2016. 

Beijing juga telah memblokir partisipasi Taiwan di sebagian besar organisasi internasional, dimulai dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya