Takut Bentrokan Meluas, PM Israel Larang Yahudi Kunjungi Tempel Mount Sampai Akhir Ramadan

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu.
Sumber :

VIVA Dunia – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melarang orang Yahudi untuk mengunjungi Temple Mount, mulai Rabu, 12 April 2023, hingga akhir Ramadhan (10 hari terakhir). Keputusan itu terjadi, setelah serangkaian konsultasi keamanan tentang kekerasan yang meluas dipicu ketegangan di tempat suci. 

Respons Gencatan Senjata Lebanon-Israel, Hamas: Tak Ada Perdamaian hingga Palestina Terselesaikan

Keputusan itu juga sejalan dengan kebijakan lama Israel, yang bertujuan untuk membatasi gesekan selama masa liburan. Pernyataan dari kantor Netanyahu, pada hari Selasa, 11 April 2023, bahwa keputusan untuk menutup Kuil bagi pengunjung Yahudi, direkomendasikan oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Kepala Staf IDF Herzi Halevi, kepala Shin Bet Ronen Bar dan Komisaris Polisi Kobi Shabtai setelah konsultasi sebelumnya. 

Bintang Kuning, yang dipaksakan menjadi identitas Yahudi di masa Perang Dunia II.

Photo :
  • Haaret.com
Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Komisi Eropa Sebut berkat "Berkurangnya Pengaruh Hizbullah"

Namun, Ben Gvir, mengecam keputusan itu sebagai kesalahan serius yang tidak akan membawa perdamaian, dan malah berisiko meningkatkan masalah keamanan lebih jauh. Dia mengklaim bahwa ketiadaan pengunjung Yahudi di lokasi flashpoint akan membuat lebih sedikit petugas polisi Israel yang ditempatkan di sana. 

"Ini yang akan menciptakan lahan subur untuk demonstrasi besar-besaran yang menghasut untuk membunuh orang Yahudi dan bahkan skenario, di mana batu akan dilemparkan ke jamaah Yahudi di lokasi tersebut. Tembok Barat," kata Ben Gvir, dikutip dari The Times of Israel, Rabu, 12 April 2023. 

PM Lebanon Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel, Bagaimana Sikap Hizbullah?

“Ketika terorisme menyerang kita, kita harus membalas dengan kekuatan yang luar biasa, bukan menyerah,” ujarnya.

Selain melarang orang Yahudi datang ke situs itu, Netanyahu juga mengarahkan badan-badan keamanan untuk mengerahkan semua pasukan yang diperlukan untuk mengamankan Tembok Barat di bawah Temple Mount, untuk melanjutkan ibadah Yahudi. 

Keputusan pada hari Selasa diumumkan beberapa jam, setelah Hamas mengeluarkan pernyataan yang menyerukan warga Palestina datang berbondong-bondong ke kompleks Masjid Al-Aqsa, di puncak gunung selama sepuluh hari terakhir Ramadan dan tidak meninggalkan situs tersebut. 

Mereka juga memperingatkan Israel agar tidak mengizinkan kunjungan lanjutan orang Yahudi di sana, seperti yang terjadi di sebagian besar Ramadan. 

Sebagai informasi, Temple Mount, yang dikenal Muslim sebagai Haram al-Sharif atau Noble Sanctuary, adalah situs tersuci bagi orang Yahudi dan tempat suci ketiga dalam Islam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya