Presiden Turki Erdogan Telepon Presiden Israel Bahas Penyerangan Yerusalem
- Middle East Eye
VIVA Dunia – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menelepon langsung dan berbicara pada Presiden Israel Isaac Herzog, yang menyatakan keprihatinannya atas situasi keamanan di Yerusalem dan di Temple Mount, menurut laporan Turkiye Newspaper.
Erdogan juga menyatakan belasungkawa atas serangan teror mematikan baru-baru ini di Israel, menurut pernyataan pemerintah Israel.
Herzog berterima kasih kepada Erdogan atas belasungkawanya dan menekankan bahwa Israel berkomitmen kuat untuk mempertahankan status quo di tempat-tempat suci, secara umum, dan di Temple Mount pada khususnya.
Presiden Israel mengatakan bahwa Iran, melalui proksi seperti Hamas, sedang melakukan kampanye multi-front untuk merusak stabilitas regional. Terorismenya didasarkan pada hasutan agama dan berfokus pada situasi di Yerusalem, kata Herzog.
“Presiden menunjuk laporan bias dan palsu di media berbahasa Arab, dan memberikan contoh penyebaran video palsu dan ketinggalan zaman untuk mendorong hasutan, yang mengarah ke terorisme,” kata pernyataan itu.
Herzog menekankan pentingnya kolaborasi dalam perang melawan teror di mana pun.
Pada hari Jumat pekan lalu, Erdogan menelepon rekannya dari Iran Ebrahim Raisi, mengatakan "Dunia Islam harus bersatu melawan serangan Israel di Palestina," menurut laporan.
Seruannya menyusul upaya Israel untuk memadamkan kerusuhan di Masjid Al-Aqsa pekan lalu. Pada hari Rabu lalu, polisi Israel menangkap lebih dari 350 Muslim Palestina yang membarikade diri di dalam masjid. Para perusuh melempari batu dan menembakkan kembang api ke arah polisi.
Polisi berusaha meyakinkan para perusuh untuk meninggalkan lokasi dengan damai dan jika gagal dipaksa masuk ke kompleks.
Menyusul pemindahan para perusuh, pasukan Israel meninggalkan daerah itu. Masjid juga dibersihkan, karena para perusuh telah "merusak, mencemarkan, dan menodainya," kata polisi.
Beberapa hari yang lalu, pasukan Israel menggerebek Masjid Al Aqsa setelah salat malam, dan menargetkan Muslim yang sslat di masjid tanpa memandang wanita atau anak-anak. Penyerangan yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka ini terulang kembali setelah salat subuh.
Setelah serangan di Masjid al-Aqsa, puluhan roket ditembakkan ke Israel dari wilayah Lebanon, dan Israel menanggapi serangan ini dengan membom Lebanon dan Gaza.