AS Klaim Balon Mata-mata China Bisa Kumpulkan Informasi Intelijen
- Larry Mayer/The Billings Gazette via AP.
VIVA Dunia – Balon mata-mata China yang terbang melintasi wilayah Amerika Serikat (AS), ternyata mampu mengumpulkan informasi intelijen dari beberapa situs militer di Amerika yang sensitif. Hal tersebut diungkapkan oleh dua pejabat senior AS saat ini dan seorang mantan pejabat senior administrasi
China diketahui mampu mengendalikan balon sehingga bisa melewati beberapa tempat, dan mengirimkan informasi yang dikumpulkannya ke Beijing secara real time, kata tiga pejabat tersebut.
"Informasi intelijen yang dikumpulkan China sebagian besar berasal dari sinyal elektronik, yang dapat diambil dari sistem senjata atau termasuk komunikasi dari personel pangkalan, bukan gambar," kata para pejabat, dikutip dari NBC News, Selasa, 4 April 2023.
Selain itu, China juga dapat mengumpulkan lebih banyak intelijen dari tempat-tempat sensitif. Hal tersebut dapat terjadi apabila pemerintah AS bergerak di sekitar target potensial dan mengaburkan kemampuan balon untuk menangkap sinyal elektronik dengan menghentikan mereka dari menyiarkan atau memancarkan sinyal.
Departemen Pertahanan AS, sebelumnya mengatakan pada bulan Februari bahwa balon itu memiliki nilai aditif terbatas untuk pengumpulan intelijen oleh pemerintah China, melebihi apa yang Beijing dapat kumpulkan melalui hal-hal seperti satelit di orbit rendah bumi.
Meski drmikian, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Kirby John menolak untuk menjawab pertanyaan tentang jenis sinyal elektronik atau komunikasi yang dapat diakses oleh balon China itu.
"Mengetahui itu akan memasuki wilayah udara AS, kami mengambil tindakan untuk membatasi kemampuan balon ini untuk mengumpulkan informasi tambahan atau informasi yang sangat berguna (bagi China),” kata Kirby.
"Jadi sekali lagi, saya tidak akan mendahului apa yang kita pelajari dari hal ini."
Sebagai informasi, China telah mengatakan berulang kali bahwa balon itu adalah pesawat sipil tak berawak yang secara tidak sengaja tersesat di wilayah negara lain. Namun, AS bereaksi berlebihan dengan menembak jatuh balon itu.