Pasangan Lansia di Malaysia Keracunan Ikan Buntal, Istri Meninggal Suami Koma

Ikan Buntal
Sumber :
  • Telegraph

VIVA Dunia – Seorang wanita berusia 83 tahun di Malaysia, dinyatakan tewas setelah mengkonsumsi ikan buntal. Tidak hanya dirinya, suaminya juga mengalami koma dan dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) setelah mengkonsumsi ikan tersebut. 

Terobosan Baru! Malaysia Jadi yang Pertama Fasilitasi Pembayaran Zakat Pakai Kripto

Menurut media lokal, New York Post melaporkan bahwa insiden itu terjadi pada 25 Maret 2023, di Johor. Putri dari pasangan lamsia itu, Ng Ai Lee, mengatakan ayahnya membeli ikan buntal di toko lokal. Ikan itu dikenal sebagai makanan lezat namun mengandung racun yang sangat kuat. 

"Orang tua saya telah membeli ikan dari penjual ikan yang sama selama bertahun-tahun, jadi ayah saya tidak berpikir dua kali untuk membelinya," kata Lee. 

Respons Kompolnas Usai 34 Polisi Dimutasi Buntut Dugaan Pemerasan WN Malaysia di DWP

Ikan buntal air tawar.

Photo :
  • U-Report

"Dia tidak akan dengan sengaja membeli sesuatu yang begitu mematikan untuk dimakan dan membahayakan nyawa mereka," tambahnya. 

Kasubdit Hingga Kasat Dimutasi Buntut Dugaan Pemerasan Penonton DWP, Dirnarkoba Kombes Donald Aman?

Secara terpisah, Ketua Komite Kesehatan dan Persatuan Johor, Ling Tian Soon mengatakan bahwa tak lama setelah pasangan itu membersihkan dan memasak ikan untuk makan siang, wanita bernama Lim Siew Guan, mulai menggigil dan mengalami kesulitan bernapas. Suaminya juga mulai menunjukkan gejala serupa sekitar satu jam kemudian. 

Putra pasangan itu kemudian membawa mereka ke rumah sakit, namun malam itu ibunya dinyatakan meninggal. 

"Penyebab kematian karena keracunan makanan dengan manifestasi neurologis yang mengakibatkan kegagalan pernapasan dengan disritmia jantung yang mungkin disebabkan oleh toksin ciguatera atau tetrodotoksin dari ikan buntal," kata Soon dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, pejabat tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa belum ada laporan baru yang diterima terkait kasus tersebut dan semua ikan yang dijual pada tanggal tersebut telah diambil oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (PDK) untuk dianalisis.  Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih makanan apalagi jika mengandung risiko. 

Berbicara kepada media, putri pasangan itu mengatakan ayahnya koma di unit perawatan intensif. 

"Saya siap untuk yang terburuk karena dokter memberi tahu kami bahwa meskipun dia mampu melewati cobaan itu (koma), dia mungkin tidak akan sama lagi, karena usianya yang sudah tua," tuturnya. 

Sebagai informasi, menurut Food and Drug Administration, ikan buntal, yang merupakan makanan lezat Jepang yang populer, mungkin mengandung racun tetrodotoksin dan saxitoxin yang kuat dan mematikan, yang tidak dapat dihancurkan dengan memasak atau membekukannya. Biasanya, hanya koki berkualifikasi tinggi, yang telah dilatih cara membuang racun ini, yang boleh menyajikan ikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya