40 Orang Dinyatakan Tewas Terpanggang di Pusat Migran Meksiko
- AP Photo/Fernando Llano
VIVA Dunia – Kebakaran terjadi di pusat pemrosesan Migran, di Meksiko, saat protes menentang deportasi. Diketahui, 40 orang dinyatakan tewas atas insiden itu.
Korban tewas merupakan migran yang telah melakukan perjalanan dari Amerika Tengah dan Selatan untuk sampai ke Amerika Serikat (AS). Kebakaran di fasilitas migran, di Ciudad Juarez, terjadi sekitar pukul 22:00 waktu setempat, pada Senin, 27 Maret 2023.
"Hal itu terkait dengan protes yang mereka mulai, setelah mereka mengetahui bahwa mereka akan dideportasi," kata presiden, dikutip dari BBC Internasional, Rabu, 29 Maret 2023.
Dalam beberapa minggu terakhir, banyak migran yang telah memasuki kota tersebut, yang terletak di seberang sungai Rio Grande dari El Paso, Texas. Banyak juga dari mereka yang menuju ke perbatasan AS.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan para migran telah membakar kasur. Hal itu dilakukan saat mereka menggelar aksi protes.
"Mereka tidak mengira itu akan menyebabkan tragedi yang mengerikan ini," tambahnya.
Dua puluh sembilan orang juga terluka dalam kebakaran itu. Sekitar 68 pria dari Amerika Tengah dan Selatan berada di dalam pusat migran saat kebakaran terjadi.
Sebuah pernyataan dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan mereka siap untuk menerima dan memproses para migran yang terluka dalam kebakaran itu.
"Mereka sedang diangkut melalui ambulans dari Meksiko ke fasilitas medis AS untuk perawatan."
Pihak berwenang Meksiko mengatakan korban tewas dan cedera termasuk orang-orang dari Guatemala, Honduras, Venezuela, El Salvador, Kolombia, dan Ekuador.
Dua puluh delapan warga Guatemala tewas dalam kebakaran itu, kata Menlu Guatemala Mario Bucaro kepada wartawan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
Seorang juru bicara mengatakan Guterres akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang di negara-negara, di mana perpindahan orang yang beragam terjadi untuk membangun jalur migrasi yang lebih aman, lebih teratur, dan terorganisir.
Duta Besar AS untuk Meksiko, Ken Salazar, mengatakan tragedi itu adalah pengingat bagi pemerintah di kawasan itu akan pentingnya memperbaiki sistem migrasi yang rusak dan risiko perpindahan migran yang tidak teratur.