Donald Trump Sesumbar Bisa Hentikan Perang Rusia-Ukraina Dalam 24 Jam
- AP Photo/Michael Conroy
VIVA Dunia – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim bahwa dia dapat menyelesaikan perang Rusia-Ukraina "hanya dalam waktu 24 jam" bila memimpin negosiasi perdamaian, tetapi dia menolak untuk mengungkapkan caranya.
Trump yang kini berusia 76 tahun, membuat komentar dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara Fox News, Sean Hannity, yang ditayangkan Senin malam lalu.
Mantan presiden itu mengatakan bahwa jika perang belum berakhir pada akhir pemilihan presiden 2024, dan dia akan terpilih kembali ke Gedung Putih, maka dia "dalam satu hari" akan membuat kesepakatan damai.
Trump berpendapat bahwa negosiasi antara dirinya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan "mudah".
“Jika tidak diselesaikan (kini), saya akan menyelesaikannya dalam 24 jam dengan Zelensky dan dengan Putin, dan ada negosiasi yang sangat mudah untuk dilakukan, tetapi saya tidak ingin memberi tahu Anda bagaimana itu, karena saya tidak dapat menggunakan negosiasinya,” sumpah Trump, tidak terlalu banyak mengisyaratkan seperti apa strategi negosiasinya.
"Tapi ada negosiasi yang sangat mudah dilakukan. Saya akan menyelesaikannya dalam satu hari, perdamaian di antara mereka," tegasnya lagi.
Trump mengatakan bahwa negosiasinya di masa depan tidak akan terjadi selama "satu setengah tahun lagi", dengan mengatakan, "itu waktu yang lama," dan mencatat bahwa perang bisa menjadi jauh lebih buruk untuk sementara waktu.
"Jika hal ini tidak diselesaikan pada saat kita mengadakan pemilu - yang mungkin tidak akan terjadi, dan mungkin juga kita akan berada dalam Perang Dunia Ketiga dengan para idiot yang melakukan apa yang mereka lakukan – Anda bisa berakhir dalam perang dunia nuklir yang akan membuat Perang Dunia I dan Perang Dunia II terlihat seperti kue patty,” ujar Trump memperingatkan.
Mantan Presiden AS itu juga mengklaim, seperti yang dia lakukan dalam banyak kesempatan, bahwa dia "berhubungan sangat baik dengan Putin" dan bahwa invasi Rusia ke Ukraina tidak akan pernah terjadi jika dia terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 2020 lalu.
Trump mengatakan kepada pembawa acara Fox News Tucker Carlson awal bulan ini bahwa menentang Rusia di Ukraina bukanlah kepentingan strategis AS yang vital, tetapi untuk Eropa. “Itulah mengapa Eropa harus membayar jauh lebih banyak dari kita, atau setara,” bantah Trump.