Elon Musk Uring-uringan Valuasi Twitter Anjlok Jadi 20 Miliar Dolar AS
- Fox Business
VIVA Dunia – Pemilik Twitter Elon Musk harus menatap kenyataan bahwa valuasi Twitter saat ini kurang dari setengah dari nilai yang sebelumnya dia bayarkan atau pada saat dia mengakusisi Twitter enam bulan lalu.Â
Dilansir Guardian, Senin, 27 Maret 2023, orang terkaya di dunia ini kehilangan nilai lebih dari $20 miliar (Rp 330 triliun), menurut perhitungan berdasarkan memo yang bocor dari miliarder tersebut.
Â
Angka itu jauh dibawah nilai kapitalisasi pasar Twitter sebelum dibeli Elon Musk pada Oktober 2022 yang saat itu mencapai 44 miliar dolar AS (Rp 668 triliun).
Devaluasi tajam perusahaan mengikuti pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk yang bergejolak. Beberapa pengiklan besar telah meninggalkan platform dan sumber dana utama untuk pembelian perusahaan oleh Musk, perusahaan investasi Fidelity, telah menurunkan nilai sahamnya sebesar 56 persen.
Ukuran valuasi Twitter merujuk pada tawaran hibah saham Musk, menurut Platformer and the Information, yang pertama kali melaporkan memo tersebut.Â
Umumnya digunakan sebagai cara untuk memberi insentif kepada karyawan, hibah saham adalah kesempatan untuk membeli saham yang tidak dapat dijual hingga waktu tertentu.
Tujuannya adalah untuk mendorong staf mencapai valuasi yang ditetapkan padaÂ
suatu titik waktu sehingga mereka dapat menjual saham mereka untuk mendapatkan uang tunai.
Hibah saham dapat "dijual setiap enam bulan, berdasarkan penilaian pihak ketiga", kata email internal terpisah lainnya ke staf Twitter.
Musk, lewat surat elektronik (e-mail) menyampaikan kepada karyawan-karyawan Twitter pada Jumat pekan lalu, bahwa Twitter tengah menghadapi kesulitan keuangan, bahkan empat bulan ke depan terancam kehabisan uang.
Untuk itu, Musk meminta Twitter segera mengambil perubahan radikal, termasuk PHK karyawan dan mengencangkan ikat pinggang, guna menghindarkan diri dari kebangkrutan.
"Twitter tengah dibentuk ulang," tulis Musk, seraya menyatakan perusahaan media sosial ini bisa saja mundur ke belakang menjadi hanya sebuah start-up.
Â
Diketahui, jumlah karyawan Twitter telah dipotong dari sekitar 7.500 menjadi sekitar 2.000 karyawan, menurut angka yang diajukan Musk pada bulan Desember.
Valuasi Terus Merosot
Valuasi Twitter terus turun semenjak Musk melancarkan perombakan besar-besar dalam perusahaan media sosial ini.
Pada Oktober 2022, Musk mengakuisisi Twitter secara pribadi yang membuatnya tak bisa diminta mengungkapkan secara transparan kondisi keuangan jejaring sosial ini.
Musk mengakui pendapatan Twitter berkurang karena pengiklan ramai-ramai meninggalkan platform ini setelah dibeli oleh dia. Musk sampai menyatakan Twitter terancam bangkrut.
Musk juga kabarnya bakal menawarkan program kompensasi saham di mana karyawan Twitter bakal menerima saham X Corporation yang merupakan lengan bisnis yang digunakan Musk untuk mengakuisisi Twitter.
Twitter juga berencana mengenalkan program yang membuat karyawannya bisa menjual sahamnya setiap enam bulan.
Dalam memo terbarunya, Musk juga menyampaikan optimismenya bagi masa depan Twitter. "Saya melihat jalan yang jelas, tetapi sulit, menuju penilaian > $250 miliar," yang berarti peningkatan nilai saham sepuluh kali lipat (Rp3.795 triliun).
Bukan hanya dari segi keuangan, Twitter juga anjlok dari sisi jumlah penggunanya. Menurut data laman Statista, sampai Desember 2022, Twitter memiliki pengguna aktif per bulan 368 juta di seluruh dunia.
Angka ini diproyeksikan turun menjadi 335 juta pada 2024 atau lima persen lebih rendah dibandingkan dengan 2022.