CEO TikTok Kena Semprot Saat Bahas Keamanan dan Privasi di Kongres AS

CEO TikTok Shou Zi Chew.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Dunia – CEO TikTok Shou Zi Chew menghadap Kongres Amerika Serikat (AS), di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan dan potensi pengaruh pemerintah China atas perusahaan tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Chew menghadapi interogasi dari House Energy and Commerce Committee.

Sambil berdebat, Chew menekankan bahwa raksasa media sosial itu mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah nasional, dan internasional, termasuk masalah keamanan dari AS.

Selama audiensi empat jam, Chew berkali-kali menekankan bahwa aplikasi TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi China Bytedance, menyatakan tidak membagikan data mereka dengan pemerintah China.

Logo TikTok.

Photo :
  • Ist

Dia juga mengklaim bahwa perusahaan itu tidak akan menimbulkan risiko bagi 150 juta penggunanya di AS atau membagikan data mereka dengan Partai Komunis China (PKC).

Anggota parlemen AS Debbie Lesko juga menyinggung India dan negara lain yang baru-baru ini melarang TikTok untuk digunakan.

"Ini (TikTok) adalah alat yang pada akhirnya berada di bawah kendali pemerintah China dan berteriak dengan masalah keamanan nasional Tuan Chew, bagaimana mungkin semua negara ini dan direktur FBI kita salah?," kata Lesko, dikutip dari NDTV, Jumat, 24 Maret 2023.

"Saya pikir banyak risiko yang ditunjukkan adalah risiko hipotetis dan teoretis. Saya belum melihat bukti apa pun," jawab Chew.

Anggota Kongres itu sekali lagi menegaskan dan menekankan larangan India.

"India melarang TikTok pada tahun 2020. Pada 21 Maret, sebuah artikel Forbes mengungkapkan bagaimana data warga negara India yang menggunakan TikTok, tetap dapat diakses oleh karyawan di perusahaan induknya yang berbasis di Beijing," ujar Lesko.

TikTok.

Photo :
  • Dado Ruvic

"Seorang karyawan TikTok saat ini mengatakan kepada Forbes bahwa hampir semua orang yang memiliki TikTok, perusahaan dapat dengan mudah mencari kontak terdekat dan informasi sensitif lainnya tentang pengguna mana pun," tambah Lesko.

"Ini adalah artikel terbaru, saya telah meminta tim saya untuk memeriksanya. Kami memiliki protokol akses data yang ketat. Tidak ada orang yang dapat mengakses alat tersebut. Jadi, saya tidak setuju dengan banyak kesimpulan (anda)," kata Chew membantah.

Sebelumnya, India memberlakukan larangan nasional terhadap TikTok dan belasan aplikasi China lainnya, termasuk aplikasi perpesanan WeChat, pada tahun 2020 karena masalah privasi dan keamanan. Larangan itu datang tak lama setelah bentrokan antara pasukan India dan China di LAC, yang menewaskan 20 tentara India dan melukai puluhan lainnya.

Pekan TV Fujian, Pintu Baru Menuju Pemahaman Antarbudaya

Perusahaan diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan tentang persyaratan privasi dan keamanan, tetapi larangan itu dibuat permanen pada Januari 2021.

"Anda sangat tahu bahwa anda tidak dapat melindungi data dan keamanan 150 juta pengguna aplikasi anda karena itu adalah hak dari PKC," kata Anggota Parlemen Kat Cammack dari Florida kepada Chew setelah memutar video ancaman yang masih aktif.  

Perang Bintang AS dan China

Ditanya selama sidang di Kongres oleh perwakilan Republik Cathy McMorris-Rodgers, kepala TikTok tidak dapat menjamin 100 persen bahwa Beijing tidak memengaruhi bagian-bagian dari aplikasi.

Tetapi, Chew mengatakan perusahaan berkomitmen untuk mem-firewall data pengguna AS dari semua akses asing yang tidak diinginkan, dan akan menjaga konten bebas dari manipulasi apa pun, dan dari pemerintah mana pun.

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China

Anggota parlemen lain dari New Jersey mengatakan dia tidak yakin rencana keamanan TikTok akan berhasil.

"Saya masih percaya bahwa pemerintah komunis Beijing masih akan mengontrol dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi apa yang anda lakukan," katanya.

Sebagai informasi, beberapa jam sebelum sidang, China berulang kali mengatakan tidak akan menentang penjualan paksa TikTok.

Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa penjualan apa pun akan melibatkan ekspor teknologi China dan harus disetujui oleh pemerintah China.

TikTok sudah dilarang di perangkat pemerintah federal, termasuk perangkat militer, dan semakin banyak negara bagian di AS yang melarangnya di perangkat pemerintah negara bagian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya