6 Tahun Berturut-Turut, Finlandia Kembali Jadi Negara Dengan Penduduk Terbahagia di Dunia

Ilustrasi anak-anak tertawa bahagia.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Dunia – Finlandia telah mempertahankan posisinya sebagai negara dengan penduduk paling bahagia di dunia, selama enam tahun berturut-turut, menurut World Happiness Report yang baru saja dirilis. 

Berencana Liburan Akhir Tahun ke Luar Negeri? Ini Negara dengan Nilai Tukar yang Menguntungkan!

Laporan tersebut, melansir DW, Senin, 20 Maret 2023, yang disusun oleh para ilmuwan di Amerika Serikat dan berdasarkan survei oleh Gallup Institute, mempelajari sampel perwakilan nasional seberapa puas mereka dengan kehidupan mereka.

Bersama dengan Finlandia, Denmark dan Islandia menjadi tiga negara terbahagia teratas.

Pemerintah Resmi Naikkan PPN 12 Persen, Simak Alasan dan Ketentuannya

Helsinki, Finlandia.

Photo :
  • Pixabay

Israel naik lima tingkat untuk berada di posisi keempat tahun ini, dengan Belanda di posisi kelima. Negara-negara lain dalam sepuluh besar termasuk Swedia, Norwegia, Swiss, Luksemburg, dan Selandia Baru.

BI Proyeksikan Ekonomi Dunia Meredup hingga 2026, Bagaimana Indonesia?

Jerman, bagaimanapun, turun dua tempat dari tahun lalu ke posisi ke-16.

Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Prancis masing-masing menempati peringkat ke-15, ke-19, dan ke-21.

Sementara itu, Afghanistan dan Lebanon tetap menjadi dua negara paling tidak bahagia di dunia, dalam survei tersebut.

Laporan tersebut menekankan bahwa perbedaan yang signifikan dalam peringkat negara untuk evaluasi kehidupan hanya terlihat pada titik ekstrim, seperti dalam kasus Finlandia di atas dan Afghanistan dan Lebanon di bawah.

Laporan tersebut mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi untuk mendukung evaluasi kehidupan, termasuk "pendapatan, kesehatan, memiliki seseorang untuk diandalkan, memiliki rasa kebebasan untuk membuat keputusan penting dalam hidup, kemurahan hati, dan tidak adanya korupsi."

Ilustrasi hidup bahagia.

Photo :
  • U-Report

Kesehatan mental disorot sebagai komponen kunci dari kesejahteraan subjektif dan "faktor risiko untuk kesehatan fisik dan umur panjang di masa depan."

Laporan tersebut menekankan bahwa setiap orang berhak atas hak asasi manusia tanpa diskriminasi, termasuk hak untuk hidup dan kebebasan, bebas dari perbudakan dan penyiksaan, kebebasan berpendapat dan berekspresi serta hak atas pekerjaan dan pendidikan.

Pada Juli 2012, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan 20 Maret sebagai Hari Kebahagiaan Internasional, yang mempromosikan gagasan bahwa "mengejar kebahagiaan adalah tujuan mendasar manusia".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya