China Marah karena AS Ancam Akan Larang TikTok di Negaranya

Logo TikTok.
Sumber :
  • Beebom

VIVA Dunia – China menuduh Amerika Serikat telah menyebarkan disinformasi dan terus menerus menekan TikTok, menyusul laporan bahwa pemerintah AS meminta pemilik TikTok di China untuk menjual saham mereka kepada pihak AS.

Menggugah Kesadaran Sosial dengan Humor, Kisah Inspiratif Lutfi Afansyah di TikTok

AS belum memberikan bukti bahwa TikTok mengancam keamanan nasionalnya dan menggunakan alasan keamanan data untuk menyalahgunakan kekuasaannya untuk menekan perusahaan asing, kata juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin, melansir Al Jazeera

“AS harus berhenti menyebarkan disinformasi tentang keamanan data, berhenti menekan perusahaan terkait, dan menyediakan lingkungan yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif bagi bisnis asing untuk berinvestasi dan beroperasi di AS,” kata Wang.

Kunjungan ke Amerika, Istana: Kemungkinan Prabowo akan Bertemu Donald Trump

Pertemuan bilateral Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping

Photo :
  • AP Photo/Alex Brandon

“Masalah keamanan data tidak boleh digunakan sebagai alat bagi beberapa negara untuk memperluas konsep keamanan nasional, menyalahgunakan kekuasaan negara, dan menekan perusahaan negara lain secara tidak adil," lanjutnya. 

Erdogan ke Donald Trump: Selamat Kepada Teman Saya yang Menang Pilpres AS

TikTok menolak laporan di The Wall Street Journal yang dipublis pada hari Rabu lalu, yang mengatakan Komite Investasi Asing di AS, bagian dari Departemen Keuangan, mengancam akan melarang aplikasi tersebut beredar di AS kecuali pemiliknya, ByteDance Ltd yang berbasis di Beijing, melakukan divestasi.

“Jika melindungi keamanan nasional adalah tujuannya, divestasi tidak menyelesaikan masalah: perubahan kepemilikan tidak akan memaksakan pembatasan baru pada aliran data atau akses,” kata juru bicara TikTok, Maureen Shanahan.

TikTok telah menjawab kekhawatiran melalui “perlindungan transparan dan berbasis AS atas data dan sistem pengguna AS dengan pemantauan, pemeriksaan, dan verifikasi pihak ketiga yang kuat," kata Shanahan.

Langkah tersebut adalah yang paling dramatis dalam serangkaian langkah baru-baru ini oleh pejabat dan legislator AS yang telah menimbulkan kekhawatiran bahwa data pengguna TikTok di Amerika dapat diteruskan ke pemerintah China. TikTok memiliki lebih dari 100 juta pengguna AS.

TikTok diketahui sangat populer dan digunakan oleh dua pertiga remaja di AS. Tetapi ada kekhawatiran yang meningkat bahwa Beijing dapat memperoleh kendali atas data pengguna AS yang diperoleh aplikasi tersebut dan mendorong narasi dan propaganda pro-Beijing di aplikasi tersebut.

Kepala Eksekutif TikTok Shou Zi Chew akan hadir di depan Kongres AS minggu depan.

Logo TikTok.

Photo :
  • Beebom

Namun, masih tak jelas apakah pemerintah China akan menyetujui divestasi. 

Sementara itu, Inggris mengatakan bahwa mereka akan melarang aplikasi TikTok di telepon milik pekerja pemerintah mereka dengan segera, sebuah langkah yang mengikuti negara-negara Barat lainnya. AS, Kanada, Belgia, dan Komisi Eropa telah melarang aplikasi tersebut dari perangkat para pegawai negeri. 

Awal pekan ini, ketika prospek larangan semacam itu dilaporkan, TikTok mengatakan akan kecewa dengan larangan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya