Drone AS Ditabrak Jet Tempur Rusia Hingga Jatuh, Washington Geram Sebut Sebagai Provokasi

VIVA Militer: Drone General Atomics MQ-9 Reaper
Sumber :
  • Business Wire

VIVA Dunia – Drone Amerika Serikat (AS) bertabrakan dengan jet tempur milik Rusia hingga menyebabkan pesawat tak berawak itu jatuh ke Laut Hitam. Insiden tersebut menyoroti meningkatnya risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan AS atas perang Ukraina.

Pakar: Trump Menang karena Ada Lobi-lobi Yahudi Agar AS Bisa 100% di Belakang Israel

SS mengatakan drone itu sedang dalam misi rutin di wilayah udara internasional, kemudian dua jet Rusia mencoba mencegatnya. Namun, Rusia mengatakan pesawat tak berawak itu jatuh setelah manuver tajam, dan membantah bahwa kedua pesawat itu melakukan kontak langsung.

Melansir dari BBC Internasional, Rabu, 15 Maret 2023, Kementerian pertahanan Rusia mengatakan drone MQ-9 Reaper terbang dengan transponder dimatikan. Transponder adalah perangkat komunikasi yang memungkinkan pesawat dilacak. Reaper drone adalah pesawat pengintai dengan lebar sayap 20m (66ft).

Rusia Mengklaim Penguasaan 2 Desa di Donetsk, Kerugian Ukraina Disebut Besar

VIVA Militer: Drone MQ-9 Reaper Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force)

Photo :
  • Youtube

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 07:03 Waktu Eropa Tengah, pada hari Selasa, 14 Maret 2023, menurut militer AS. "Pesawat MQ-9 kami sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional, kemudian dicegat dan ditabrak oleh pesawat Rusia, sehingga mengakibatkan kecelakaan dan hilangnya MQ-9 sepenuhnya," kata pernyataan militer AS.

Mantapkan Latihan Tempur Bersama, TNI AL dan Angkatan Laut Rusia Gelar Pre Sail Brief

Beberapa kali sebelum tabrakan, jet tempur Su-27 juga sempat membuang bahan bakar dengan cara yang sembrono, tidak ramah lingkungan, dan tidak profesional, katanya.

Buntut kejadian tersebut, AS memanggil Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, untuk memprotes tindakan Moskow. Setelah pertemuan itu, Antonov mengatakan bahwa Moskow menganggap insiden pesawat tak berawak itu sebagai sebuah tindakan provokasi.

Sebagai informasi, ketegangan meningkat di Laut Hitam sejak aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014. Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, AS dan Inggris telah meningkatkan penerbangan pengintaian dan pengawasan, meskipun selalu beroperasi di wilayah udara internasional.

Menurut AS, telah terjadi "pola tindakan berbahaya oleh pilot Rusia" yang berinteraksi dengan pesawat sekutu di wilayah tersebut. Jadi ini bisa saja merupakan kesalahan pilot Rusia yang terlalu dekat saat mereka "mencegat" drone.

Tetapi jika ini adalah serangan yang disengaja terhadap pesawat AS oleh pesawat perang Rusia, maka itu akan menjadi provokasi besar dan eskalasi yang substansial. Dalam hal ini, serangan itu akan dilihat sebagai upaya Kremlin untuk menguji tanggapan Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya