Geger Iran Perkuat Hukuman Mati Pembangkang Etnis Arab Berkebangsaan Swiss
- Edarabia
VIVA Dunia – Mahkamah Agung Iran telah memberikan hukuman mati kepada seorang berkewarganegaraan ganda Iran. Ia dihukum karena memimpin kelompok separatis Arab, yang dituduh melakukan serangan, termasuk satu di parade militer pada 2018 yang mengalahkan 25 orang. Demikian laporan sebuah media pemerintah pada Minggu, 12 Maret 2023.
Dilansir dari Swissinfo, Selasa, 14 Maret 2023, Iran mengatakan pada tahun 2020 bahwa pasukannya menahan Habib Farajollah Chaab di luar negeri, tanpa mengatakan di mana dan bagaimana ia ditangkap.
Chaab dijatuhi hukuman mati setelah beberapa sesi persilakan dengan kehadiran pengacaranya. Mahkamah Agung menguatkan hukuman mati itu, kantor berita Mizan milik kejaksaaan melaporkan.
“Chaab terinspirasi memimpin Gerakan Perjuangan Arab untuk Pembebasan Ahwaz, yang berusaha mendirikan negara terpisah di provinsi Khuzestan yang kaya minyak di Iran daya barat, dan merancang serta melaksanakan "sejumlah pengeboman dan operasi teroris”. Demikian dilaporkan media negara tersebut ketika pengadilannya dimulai pada tahun yang sama.
Ia juga dituntut dengan “merusak di muka Bumi,” sebuah kejahatan besar berdasarkan bentuk hukum Islam yang ketat di Iran, kata media milik pemerintah Iran.
Iran memiliki ketegangan dengan etnis minoritas, termasuk Arab, Kurdi, Azeri, dan Baluch, dan menuduh mereka bersekutu dengan negara-negara tetangga daripada Teheran.
Minoritas Arab dan lainnya telah lama mengatakan bahwa mereka menghadapi kecemasan di Iran, sebuah tuduhan yang dibantah Republik Islam tersebut.