Untung dari Perang Ukraina, Perusahaan Minyak Arab Saudi Raup Laba Rp2,4 Kuadriliun

Saudi Aramco.
Sumber :
  • AP Photo.

VIVA Dunia – Perusahaan raksasa minyak milik Arab Saudi yakni Saudi Aramco melaporkan laba tertingginya yang mencetak sejarah, yakni US$161 miliar atau setara dengan Rp2,4 kuadriliun pada tahun lalu.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Keuntungan tersebut merupakan laba tahunan tertinggi yang pernah dicatat oleh perusahaan publik, namun menuai kritik langsung dari para aktivis.

Keuntungan besar oleh perusahaan, yang secara resmi dikenal sebagai Saudi Arabian Oil Co., berasal dari kenaikan harga energi setelah Rusia melancarkan perangnya di Ukraina pada Februari 2022. Sanksi yang membatasi penjualan minyak dan gas alam Moskow di pasar Barat, membuat Arab Saudi mendapat peluang untuk menjual lebih banyak minyaknya.

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Ladang minyak/Ilustrasi.

Photo :
  • CNBC

Aramco juga berharap dapat meningkatkan produksinya untuk memanfaatkan permintaan pasar, karena China memasuki kembali pasar global setelah mencabut pembatasan virus corona. Rencana itu juga bisa meningkatkan miliaran pendapatan, yang dibutuhkan untuk membayar rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengembangkan kota futuristik.

Puluhan Tewas, Rusia Bom Kota Timur Ukraina dengan Rudal Balistik Antarbenua

Meski demikian, tindakan Arab Saudi mendapat kekhawatiran internasional atas pembakaran bahan bakar fosil yang nantinya akan mempercepat perubahan iklim. Di saat yang sama, harga energi yang lebih tinggi telah membuat hubungan yang kembali tegang antara Riyadh dan Washington, serta mendorong inflasi di seluruh dunia.

"Mengingat bahwa minyak dan gas akan tetap penting di masa mendatang, dan risiko kurangnya investasi di industri, maka kami akan berkontribusi pada harga energi yang lebih tinggi,” kata CEO dan Presiden Saudi Aramco Amin H. Nasser dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP, Senin, 13 Maret 2023.

Keuntungan perusahaan Saudi itu naik sebesar 46,5 persen jika dibandingkan dengan hasil perusahaan tahun 2021, yang hanya mencapai US$110 miliar atau Rp1,6 kuadriliun. Aramco menempatkan produksi minyak mentahnya sekitar 11,5 juta barel per hari pada 2022 dan berharap mencapai 13 juta barel per hari pada 2027.

Untuk meningkatkan produksi itu, Perusahaan berencana menghabiskan sebanyak US$55 miliar atau Rp849 triliun tahun ini untuk proyek-proyek modal. Aramco juga mengumumkan dividen sebesar US$19,5 miliar atau Rp301 triliun untuk kuartal keempat tahun 2022, yang akan dibayarkan pada kuartal pertama tahun ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya