Kemlu Ungkap Pencarian 6 ABK WNI yang Hilang di Laut Jepang Terus Dilakukan

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha.
Sumber :
  • VIVA/Natania Longdong.

VIVA Dunia – Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyebut bahwa enam ABK WNI, yang kapalnya terbalik di Pantai Jepang masih belum ditemukan.

Denny Caknan Tampil di Barcelona, Kini Hiasi E-Billboard Taiwan

Judha menyebut bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, telah berkoordinasi dengan Menlu Jepang untuk melakukan pencarian ABK WNI yang hilang.

"Pada saat itu, Ibu Menlu juga telah menyampaikan secara langsung pada Menlu Jepang, untuk mengerahkan operasi tim sar," kata Judha dalam keterangannya melalui press briefing mingguan Kemlu, pada Jumat, 10 Maret 2023. 

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Ilustrasi/Tim SAR lakukan penyelamatan

Photo :
  • Basarnas

Selain itu, Judha menambahkan bahwa keenam ABK WNI yang berada di kapal penangkap ikan itu, merupakan mayoritas warga Jawa Tengah. "Dari 6 ABK WNI, dapat kami sampaikan mayoritas dari Jawa Tengah (Pemalang, Indramayu)," tambahnya.

Cerita Sriwani Sayuti Bisa Balik Indonesia, Sempat Ditahan di Thailand Dituduh Bawa 128 WNI Wisata Ilegal

Sebelumnya, Judha juga menyebut bahwa kapten dari kapal yang tenggelam itu berhasil ditemukan, namun kondisinya sudah tewas. "Sebelumnya sempat ditemukan satu korban tewas, Warga Negara Taiwan, yang merupakan Kapten kapal."

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pasukan Penjaga Pantai Jepang, melaporkan bahwa sebuah kapal telah terbalik di perairan Senkaku, pada Minggu, 5 Maret 2023. Dalam insiden itu, tujuh orang dinyatakan hilang termasuk ABK WNI.

"Kapal yang terbalik terlihat pada Minggu sore, hanyut di perairan utara pulau-pulau tersebut dan terlihat oleh patroli angkatan laut Jepang di daerah itu," kata juru bicara penjaga pantai Keisuke Nakao, dikutip dari Philstar, Senin, 6 Maret 2023.

Awak kapal satu orang Taiwan dan enam orang Indonesia dipastikan hilang, tambahnya. "Kami telah menyisir daerah itu dengan kapal patroli dan helikopter sejak menerima informasi sekitar pukul 13.30 waktu setempat, dari Pasukan Bela Diri Maritim," tuturnya.

Nakao juga mengatakan pihak berwenang Jepang sedang berkoordinasi dengan rekan-rekan mereka di Taiwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya