Negara Dilanda Gelombang Demonstrasi, PM Israel Benjamin Netanyahu Justru Pergi ke Luar Negeri
- AP Photo/Ohad Zwigenberg.
VIVA Dunia – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, harus diterbangkan dengan helikopter, pada Kamis 9 Maret 2023, menuju bandara internasional, karena jalan utama negara itu diblokir oleh kerumunan mobil dan pengunjuk rasa yang turun ke jalan.
Demonstrasi tersebut merupakan bagian dari protes nasional yang berlangsung selama lebih dari dua bulan, untuk melawan Netanyahu, dan rencana kontroversial pemerintahnya untuk merombak peradilan. Reformasi tersebut jika disahkan akan menjadi perubahan paling radikal yang pernah terjadi dalam sistem pemerintahan Israel, termasuk membatasi kekuasaan Mahkamah Agung dan memberi kewenangan kepada pemerintah untuk memilih hakim
Demonstran membuat pemblokiran rute bandara sebagai inti dari upaya mereka untuk melawan PM Israel itu. Diketahui, Netanyahu akan melakukan kunjungan ke luar negeri.
Naik helikopter, sambil menghindari lalu lintas yang macet yang dipicu oleh protes, reputasi Netanyahu semakin anjlok karena dianggap tidak ingin melakukan pembicaraan dengan rakyat Israel, pada saat ekonomi negaranya sedang melambat, dan negara itu semakin semerawut karena rencana pemerintah.
Presiden Israel, Isaac Herzog, yang telah mencoba menengahi kompromi antara sekutu Netanyahu dan oposisi, juga meminta solusi dalam pidato yang disiarkan televisi Kamis malam. “Apa yang terjadi di sini adalah sebuah tragedi,” katanya saat protes berlanjut hingga larut malam, dikutip dari AP, Jumat 10 Maret 2023.
Herzog mengatakan draf kontroversial mengenai reformasi baru terhadap undang-undang yang dipromosikan oleh Netanyahu harus segera dibatalkan. "Ini salah dan merusak. Itu merusak fondasi demokrasi kita,” katanya.
"Sejarah akan menilai anda. Ambil tanggung jawab, sekarang."
Protes hari Kamis itu juga mengganggu kunjungan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Israel, yang jadwalnya diatur ulang karena bandara di negara itu sedang kacau.