Diwawancarai Media Asing, Anies Diungkit Politik Identitas Hingga Beda Kebijakan Tangani COVID-19

Anies Baswedan diwawancarai media Australia ABC News
Sumber :
  • ABC News

VIVA Dunia – Anies Baswedan, dalam kunjungannya ke Australia, pada Senin, 6 Maret 2023, telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Penny Wong dan Gubernur Reserve Bank Philip Lowe. Anies juga diwawancarai oleh media Australia ABC News.

Menurut keterangan media tersebut, saat petahana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mencapai batas masa jabatan presidennya pada Februari 2024, Anies mendapatkan dukungan di dalam negeri, ia mendapat dukungan dari tiga partai politik, termasuk Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera Islam yang konservatif.

Berbicara dengan Beverly O'Connor di ABC's The World, mantan gubernur ibu kota Jakarta itu menepis kontroversi dan menguraikan visinya untuk masa depan Indonesia.

"Kami saling membutuhkan dan kami adalah tetangga terdekat," katanya tentang Australia.

Tantangan utama yang dihadapi Australia dan Indonesia adalah perubahan iklim dan stabilitas regional di tengah meningkatnya pengaruh China di Asia Tenggara, katanya. "Perubahan iklim adalah masalah yang harus kita atasi bersama," ujar Anies.

"Dan juga keseimbangan dalam hal stabilitas di kawasan. Kita ingin kemampuan pertahanan kita mampu menjaga keutuhan wilayah Indonesia, terutama di tempat-tempat yang berpotensi terjadi gesekan, seperti Laut China Selatan," tambahnya.

Indonesia perlu lebih berperan aktif di kancah internasional, menurut Anies.

Anies Baswedan diwawancarai media Australia ABC News

Photo :
  • ABC News

Polarisme Pilkada Jakarta 2017

Selain membahas mengenai visi dan misinya untuk Indonesia, Anies juga disinggung mengenai kampanyenya saat ingin menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, yang dinilai memecah belah persatuan.

"Baswedan menuai kritik karena kampanye gubernurnya yang memecah belah pada tahun 2017, secara terang-terangan mendekati suara Muslim untuk mengalahkan saingan Kristen China-nya, Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal sebagai Ahok," tulis ABC News.

Namun, Anies membantah hal tersebut dan mengatakan kandidat politik akan menonjolkan perbedaan mereka untuk mendapatkan keunggulan elektoral, dan mengatakan pemerintah daerahnya berkomitmen untuk kesetaraan agama selama lima tahun masa jabatannya.

"Saya mengajak semua orang untuk menilai saya bukan berdasarkan asumsi, tapi track record saya," katanya.

Dia mengatakan dukungan dari berbagai partai politik tidak mengikatnya pada pandangan mereka, dan mengatakan dia akan didorong oleh empat prinsip utama yakni kesetaraan, kepentingan umum, kewajaran, aturan dan peraturan.

Mantan menteri pendidikan itu juga mengatakan prioritas utamanya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kualitas layanan kesehatan bagi 270 juta penduduk Indonesia, dan akses pendidikan yang tepat di seluruh nusantara.

"Sehingga orang tua tidak perlu menyekolahkan anak-anak mereka ke kota-kota besar di Jawa untuk pendidikan yang berkualitas," ungkap Anies

Selain itu, ABC juga menyinggung mengenai pengesahan undang-undang yang melarang penghinaan terhadap Presiden, yang memicu kekhawatiran publik tentang kebebasan berbicara.

Anies tidak membahas undang-undang tersebut secara langsung, tetapi mengatakan penting untuk menghormati kebebasan berekspresi.

Bakal Capres Partai Nasdem, Anies Baswedan saat Podcast di Merry Riana

Photo :
  • Youtube Merry Riana
Pramono Yakin Dukungan Anies dan Anak Abah Bisa Tekan Angka Golput di Pilgub Jakarta

Dia mengatakan hal-hal kecil yang terjadi di Jakarta bisa dengan cepat menjadi trending topik di media sosial karena jumlah penduduknya yang besar.

"Kami bisa mendapatkan tanggapan cepat dari masyarakat umum tentang apa yang kami lakukan. Jadi kami tidak melihat ini sebagai masalah, tapi kami melihat ini sebagai kesempatan untuk (membuat) keadaan menjadi lebih baik," katanya.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

"Bisa saja keluar dalam bentuk kritik. Tapi bagi kami, dalam demokrasi, kritik itu biasa, dan harus dihormati. Dan nyatanya kami diuntungkan dari itu,"

Kebijakan COVID-19

Ucapkan Terima Kasih ke Anies, Pramono Janji Lanjutkan Programnya di Jakarta

Anies juga ditanya tentang penanganan pemerintah terhadap COVID-19, yang dikritik setelah lonjakan kasus dan kematian akibat varian delta pada pertengahan 2021.

"COVID adalah sesuatu yang, ya, tidak kami prediksi. Dan harus saya katakan, itu adalah salah satu pengalaman pembelajaran kepemimpinan terdalam," tuturnya.

Dia mengatakan transparansi dan kepercayaan pada pemerintah sangat penting, tetapi Kementerian Kesehatan RI tidak selalu menjadikan ini sebagai prioritas.

Anies Baswedan mengatakan pemerintah Jakarta melihat lonjakan besar dalam jumlah layanan pemakaman setiap bulan dan dua kali lipat tagihan medis untuk kasus pneumonia.

Dia mengatakan, pemerintahnya memutuskan untuk membuat kebijakan sendiri untuk melindungi warga Jakarta pada awal tahun 2020, dan mengatakan setahun kemudian kebijakannya dan kebijakan pemerintah pusat selaras.

"Kami mungkin tidak populer, tapi saya memberi tahu tim kami, 'Jangan khawatir tentang apa yang orang tulis tentang kami hari ini, apa yang dikatakan media sosial tentang kami. Mari khawatir tentang apa yang akan ditulis sejarawan tentang kami di masa depan, karena itulah yang penting'."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya