Hubungan Makin Memanas, Menlu China Beri Gertakan Keras Pada AS

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS) dan China
Sumber :
  • ANTARA/Xinhua.

VIVA Dunia – Menteri luar negeri China mengatakan hubungan China dan Amerika Serikat (AS) memasuki tahap yang semakin mengerikan, dan memperingatkan akan terjadinya potensi konflik.

Ratusan Tentara Korut Mati Dilalap Rudal Storm Shadow Ukraina

"Penahanan dan penindasan tidak akan membuat Amerika hebat. Itu tidak akan menghentikan peremajaan China," kata Qin Gang, dikutip dari BBC Internasional, Rabu, 8 Maret 2023.

Qin, mantan duta besar China untuk AS, mengadakan konferensi pers pertamanya sebagai menteri luar negeri pada Selasa, 7 Maret 2023.

Perayaan Natal di Palestina Akan Dibatasi karena Serangan Israel di Gaza

Menlu China, Qin Gang.

Photo :
  • Xinhua/Liu Jie.

Berawal dari balon mata-mata, ketegangan antara negara adidaya kini semakin bertambah, meskipun ada upaya baru-baru ini untuk meningkatkan hubungan ke posisi yang baik.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

"AS menganggap China sebagai saingan utamanya, dan tantangan geopolitik yang paling penting. Ini seperti kancing pertama yang salah," kata Qin, berbicara di sela-sela pertemuan tahunan parlemen China di Beijing.

Menteri luar negeri itu juga menanggapi pertanyaan tentang apakah hubungan China-AS yang sehat masih mungkin terjadi, karena perbedaan antara kedua negara semakin berkembang.

"AS menyerukan untuk membangun pagar (batasan), tetapi apa yang benar-benar diinginkannya adalah agar China tidak membalas dengan kata-kata atau tindakan ketika diprovokasi," ujarnya.

Dia juga menyinggung pada komentar Presiden AS Joe Biden bulan lalu dengan mengatakan bahwa AS akan bersaing sepenuhnya dengan China.

"Jika AS tidak mengerem dan terus mengaum di jalan yang salah, tidak ada pagar pembatas yang dapat menghentikan penggelinciran dan penggulingan, dan itu pasti akan jatuh ke dalam konflik dan konfrontasi. Siapa yang akan menanggung malapetaka konsekuensinya?," tuturnya.

Dia juga mengatakan krisis diplomatik yang disebabkan oleh insiden balon dapat dihindari, tetapi AS bertindak dengan di luar kendali. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Washington menggambarkan balon mata-mata China itu sebagai pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan AS.

Beijing mengklaim bahwa benda itu memang milik mereka, tetapi mengatakan bahwa balon itu adalah pesawat sipil yang terlempar keluar jalur.

Hubungan kedua negara juga semakin memburuk selama pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, yang melancarkan perang dagang melawan China pada 2018. Kedua negara adidaya itu terus bentrok dalam berbagai masalah, termasuk soal Taiwan, militerisasi China di Laut China Selatan, dan asal mula COVID-19.

VIVA Militer: Balon udara yang diduga dikirim oleh militer China

Photo :
  • news.am

Komentar Qin merupakan teguran langsung, terkait pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden China Xi Jinping terhadap AS. Xi mengatakan, "negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS telah menerapkan penahanan, pengepungan, dan penindasan menyeluruh terhadap China dan membawa tantangan berat bagi negara tersebut."

Qin juga menyinggung adanya "tangan tak terlihat", yang mendorong krisis Ukraina tetapi tidak menyebutkan nama negara atau individu mana pun. Dia menegaskan kembali bahwa China tidak memberikan senjata ke kedua sisi perang Rusia-Ukraina, dan menyerukan pembicaraan damai untuk dilanjutkan.

Namun, dia bertanya, "Mengapa AS menuntut agar China menahan diri untuk tidak memasok senjata ke Rusia ketika AS menjual senjata ke Taiwan?".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya