Ternyata Ada 20 Negara yang Antre Jadi ‘Sekutu' Rusia, Apa Alasannya?

Presiden Putin di pertemuan BRICS tahun 2015 di Rusia
Sumber :
  • Alexei Druzhinin/RIA Novosti, Kremlin Pool Photo via AP)

VIVA Dunia – Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina berbuntut perang dagang dunia. Sejumlah negara dunia saat ini dilaporkan sedang mengusulkan untuk menjadi mitra perdagangan Rusia di BRICS dan juga Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Negeri Beruang Merah tersebut mengenakan sanksi ekonomi oleh Barat dan sekutunya akibat perang di Ukraina. Ternyata, dari sejumlah negara tersebut Indonesia ikut menjadi bagian dari BRICS dan SCO.

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • Youtube
Wilayah Industri Ukraina Kena Serangan Rudal Rusia

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan negara-negara yang ingin menjadi bagian dari BRICS dan SCO memiliki peran penting di wilayah mereka. Di antaranya, kata dia, Turki, Meksiko, Indonesia, Argentina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan sejumlah negara Afrika lainnya.

"Selama beberapa tahun terakhir, jumlah negara yang ingin bergabung dengan BRICS dan SCO meningkat pesat," papar Lavrov dalam keterangannya, dikutip dari TV BRICS Sabtu Senin, 6 Maret 2023

Panas! Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina

Diplomat itu juga mendesak wilayah Rusia untuk meningkatkan interaksi dengan organisasi-organisasi ini dan status tekanan tinggi BRICS dan SCO. Lavrov menyebutkan bahwa mereka telah memiliki format yang ditujukan khusus untuk kerja sama antar provinsi di negara anggota.

Sebelumnya, Wakil Afrika Selatan untuk BRICS Anil Sooklal, mengatakan bahwa para anggota asosiasi kini mulai menyusun penyisihan untuk perluasan kelompok tersebut. Ini diharapkan siap dalam tiga bulan ke depan.

Otoritas China mendukung perluasan blok BRICS. Beijing mencatat bahwa kerja sama yang bermanfaat di antara anggota negara-negara di bidang keuangan akan mempercepat pemulihan ekonomi domestik di negara-negara BRICS.

BRICS, yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan merupakan aliansi bagi  dari 40% lebih populasi global dan hampir seperempat dari produk domestik bruto dunia. Aliansi ini sendiri didirikan pada tahun 2009.

Meski menjadi aliansi dagang, beberapa anggota BRICS memiliki sikap yang sedikit berbeda terkait serangan Rusia ke Ukraina. Meski begitu, semuanya masih belum memutuskan akses dagang dan perekonomian dengan Moskow.

Bendera Rusia.

Photo :
  • ANTARA FOTO

Tiga anggota BRICS yakni China, Afrika Selatan dan India telah abstain dari pemungutan suara PBB untuk kutukan serangan Rusia ke Ukraina. Beijing dan Delhi sendiri diketahui memiliki hubungan militer yang kuat dengan Rusia dan membeli sejumlah besar minyak dan gas negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu.

Di sisi lain, Afrika Selatan juga menolak untuk mengutuk tindakan militer Rusia. Ini untuk menjaga hubungan ekonomi yang penting.

Untuk Brasil, pimpinan negara Lula da Silva mendukung pemungutan suara PBB untuk kutukan serangan Rusia ke Ukraina. Namun, Brasilia juga sempat menyatakan penerapan sanksi bebas terhadap Rusia tidak mengarahkan pada dialog rekonstruksi.

Sementara itu, SCO merupakan aliansi dagang dan pertahanan yang beranggotakan China, India, Rusia, serta beberapa kawasan Asia Tengah hingga Pegunungan Kaukasus. Organisasi ini telah memiliki beberapa jenis kerjasama internasional, salah satunya dengan ASEAN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya