Jepang Umumkan Punya 7.000 Pulau Baru
- Shutterstock
VIVA Dunia – Jepang telah menghitung kembali pulau-pulau di negaranya dan menemukan bahwa mereka memiliki 7.000 pulau lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pemetaan digital oleh Otoritas Informasi Geospasial Jepang (GSI) baru-baru ini menemukan ada 14.125 pulau di wilayah Jepang, lebih dari dua kali lipat angka 6852 yang telah digunakan secara resmi sejak laporan tahun 1987 oleh Penjaga Pantai Jepang.
Namun, melansir Time Out, GSI minggu ini menekankan bahwa angka baru tersebut mencerminkan kemajuan dalam teknologi survei dan detail peta yang digunakan untuk penghitungan, tidak mengubah keseluruhan luas tanah yang dimiliki Jepang.
Sebuah gambar kartu pos menunjukkan pulau tak berpenghuni di Laut Tiongkok Timur yang disengketakan Jepang dan China.
- Fickr/@RiveraNotario
Dikatakan bahwa meskipun tidak ada kesepakatan internasional tentang cara menghitung pulau, kriteria ukuran yang digunakan sama dengan survei sebelumnya 35 tahun lalu.
Tapi bagaimana sebuah negara kehilangan pulau begitu saja? Jawabannya ternyata cukup sederhana.
Ketika Penjaga Pantai Jepang menghitung pulau-pulau tersebut 35 tahun yang lalu, teknologinya tidak dapat membedakan antara gugusan pulau kecil dan pulau individu yang lebih besar, yang berarti ribuan pulau ini dihitung sebagai satu.
Pada tahun-tahun berikutnya, letusan gunung berapi juga berkontribusi pada pembentukan pulau-pulau baru, yang digabungkan, hampir dua kali lipat luas daratan pulau yang diperkirakan dimiliki Jepang sebelumnya.
Seorang legislator Jepang pernah dilaporkan berargumen bahwa sudah waktunya penghitungan ulang selama sesi parlemen 2021, namun baru direalisasi baru-baru ini.
Legislator mengatakan, “Pemahaman yang akurat tentang jumlah pulau adalah masalah administrasi penting yang terkait dengan kepentingan nasional,” lapor Kyodo News.
Jumlah yang baru tidak termasuk tanah yang direklamasi secara artifisial.
Pulau vulkanik (Dokdo) yang disengketakan Jepang dan Korea
- Antara
Pulau-pulau di sekitar Jepang telah menjadi pusat dari beberapa sengketa teritorial.
Jepang mengklaim pulau Kuril selatan yang dikuasai Rusia, yang disebut Tokyo sebagai Teritorial Utara, sebuah perselisihan yang berawal dari akhir Perang Dunia II, ketika pasukan Soviet merebutnya dari Jepang.
Jepang juga mengatakan memiliki klaim historis atas Kepulauan Senkaku yang tidak berpenghuni di Laut China Timur, yang saat ini dikelolanya, tetapi China telah berulang kali menantang klaim tersebut.
Sementara itu, Jepang dan Korea Selatan tetap "terkunci" dalam perselisihan lebih dari 70 tahun atas kedaulatan sekelompok pulau yang dikenal sebagai Dokdo oleh Seoul dan Takeshima oleh Tokyo di Laut Jepang, yang disebut Korea sebagai Laut Timur.
