Inggris Krisis Pangan, Hanya Boleh Beli 3 Tomat, Paprika dan Timun Per-Orang

Peringatan di supermarket di Inggris
Sumber :
  • France 24

VIVA Dunia – Inggris mengalami kekurangan beberapa buah dan sayuran, beberapa jaringan supermarket terpaksa membatasi jumlah produk yang dapat dibeli oleh setiap pelanggan mereka. Beberapa hanya mengizinkan tiga tomat, paprika, dan mentimun untuk dibeli per orang.

Menlu Inggris Blak-blakan Sebut Israel sebagai Kekuatan Penjajah

Melansir France 24, pemerintah Inggris menyalahkan kekurangan pada kondisi cuaca ekstrem di Spanyol dan Afrika Utara, di mana sebagian besar buah dan sayuran yang dikonsumsi di Inggris sepanjang tahun ini bersumber, yang telah mempengaruhi hasil panen

Konsorsium Ritel Inggris (BRC), asosiasi perdagangan yang mewakili pengecer Inggris, mengatakan kekurangan diperkirakan akan berlangsung selama "beberapa minggu" kedepan hingga musim tanam Inggris dimulai pada musim semi, memberi toko sumber pasokan alternatif.

Asosiasi Pedagang Kelontong Tolak Rancangan Permenkes Soal Kemasan Rokok Polos

Krisis pangan di Inggris

Photo :
  • The Telegraph

Menteri Lingkungan Inggris, Therese Coffey menimbulkan kegemparan pada hari Kamis dengan menyarankan bahwa warga Inggris harus makan lebih sedikit tomat dan lebih banyak lobak, memicu perdebatan mengenai alasan kelangkaan. Sementara banyak yang mengatakan bahwa kondisi cuaca buruk dan kenaikan harga energi harus disalahkan, yang lain menuding kesalahan ada dipihak pemerintah Inggris dan Brexit.

Berani Berinovasi dan Menginspirasi Dunia, Ini Peran Pemuda dalam Transformasi Pangan

Cuaca yang sangat dingin di Spanyol, banjir di Maroko dan badai yang sangat mengganggu pengangkutan barang hanyalah beberapa alasan mengapa Inggris mengalami kekurangan buah dan sayuran, menurut BRC. Selama musim dingin, Inggris mengimpor sekitar 95% tomat dan 90% selada dari Spanyol dan Afrika Utara.

Namun, Inggris juga mengalami kondisi cuaca ekstrem. Gelombang panas awal tahun ini menyebabkan rekor musim panas terpanas keempat dalam sejarah, dengan suhu melebihi 40°C untuk pertama kalinya. Pada bulan Desember, negara itu dilanda serangkaian cuaca beku yang parah dan berkepanjangan.

Hal ini mempersulit Inggris untuk bergantung pada produsen lokal, atau bahkan di Belanda, salah satu mitra perdagangan makanan utamanya. Karena kenaikan harga listrik, petani di kedua negara terpaksa mengurangi penggunaan rumah kaca mereka dan memusatkan upaya mereka pada tanaman musim dingin.

Pengecer Inggris harus mencari sumber pasokan alternatif dan bergantung pada tanaman yang diproduksi secara lokal. Serikat Petani Nasional Inggris, serikat petani utama negara itu, telah meminta rencana dukungan pemerintah yang ditujukan untuk produsen. Pemerintah mengumumkan minggu lalu bahwa lebih dari £168 juta, atau €190 juta, telah dibayarkan kepada para petani Inggris.

Peringatan di supermarket di Inggris

Photo :
  • France 24

Spesialis ilmu tanaman Jim Monaghan memberikan pandangan yang lebih luas saat wawancara di program Farming Today BBC Radio 4. "Saya belum berbicara dengan bisnis yang mengatakan Brexit membuatnya lebih mudah. ??Ada berbagai pendapat sejauh mana masalah ini. Mendapatkan tenaga kerja menjadi lebih sulit. Memindahkan tanaman antara Eropa dan Inggris menjadi lebih sulit , tetapi ada beberapa masalah lain yang tidak terkait dengan Brexit," katanya. Ini termasuk kondisi cuaca yang buruk, krisis energi dan masalah transportasi yang disebabkan oleh pemogokan nasional baru-baru ini.

Beberapa grosir, importir, dan pengecer Inggris menolak gagasan bahwa Brexit bertanggung jawab atas krisis pangan yang terjadi, dengan alasan bahwa Irlandia, anggota UE, juga mengalaminya, menurut BBC. Mereka mengatakan produksi dalam negeri yang lebih rendah, rantai pasokan yang lebih kompleks, dan pasar yang lebih sensitif terhadap harga lah yang harusnya lebih disalahkan atas kekurangan pangan di Inggris daripada Brexit. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya