Mencekam, Cerita Korban Selamat Tragedi Tabrakan Kereta di Yunani
- AP Photo/Giannis Papaniko
VIVA Dunia – Kecelakaan antara kereta barang dan kereta penumpang yang terjadi di Yunani pada Selasa 28 Februari malam mengakibatkan sedikitnya 43 orang dilaporkan meninggal dunia.
Salah satu korban yang selamat dari peristiwa itu yakni Stergios Minenis (28) mengabarkan situasi yang cukup mengerikan. Dia bercerita saat itu mendengar ledakan yang cukup besar. “Kami mendengar ledakan yang besar,” ujarnya dikutip BBC Kamis 2 Maret 2023
Dia menuturkan seluruh penumpang berusaha keluar dari gerbong yang sudah miring dibarengi dengan kepanikan munculnya api yang membakar bagian kereta.“Setelah itu, api langsung menyala di sisi kanan dan kiri kami, kami seolah terbakar,” ungkapnya
Minenis melanjutkan kejadian paling mencekam dari kejadian itu benar-benar ia alami. “Selama 15 detik terjadi kekacauan. Terguling, kebakaran, kabel menggantung, jendela pecah, orang-orang berteriak hingga orang terjebak,” unkapnya
Masih dari sumber yang sama, salah satu penumpang lain yakni Giannis mengatakan bahwa banyak orang berteriak lantaran khawatir mereka akan mati. “Orang-orang panik berteriak. Beberapa orang takut mereka akan mati,” ujarnya
Dia menggambarkan saat terjadinya tabrakan, gerbong kereta yang ditumpanginya miring hingga 45 derajat dibarengi suara jendela yang pecah. “Kami miring 45 derajat seolah-olah akan terjungkal,” ungkapnya
Lebih lanjut, korban selamat lain, yakni Angelos mengatakan kepada Yunani ERT bahwa kecelakaan itu seperti gempa bumi. Dia berhasil selamat setelah memecahkan jendela kereta menggunakan kopernya.
Kemudian, penumpang selamat lainnya, Lazos, mengatakan kepada surat kabar Protothema bahwa beberapa penumpang nekat memecahkan kaca menggunakan punggung sehingga terluka.
“Saya tidak terluka, tetapi saya berlumuran darah dari orang lain yang terluka di dekat saya." Ungkap Lazos
Kemudian, Stefanos mengatakan kepada AP bahwa kecelakaan maut paling mematikan sepanjang sejarah Yunani itu, membuat beberapa penumpang terlempar ke langit-langit kereta dan ke luar jendela.
“Kepala saya tersentak ke atap gerbong,” kata Stefanos yang berada di gerbong belakang.