Menjelang Penobatan Raja Charles III, Kursi Berusia 700 Tahun Dipugar
- The Telegraph
VIVA Dunia – Kursi penobatan Raja dan Ratu Inggris, yang kini berusia 700 tahun, dikabarkan tengah dipugar dan diperbaiki. Kursi yang paling berharga dan paling jarang terlihat di negara itu, mengalami perubahan menjelang penobatan Raja Charles III pada 6 Mei 2023 mendatang.
Melalui laporan Daily Mail, Raja Charles dijadwalkan akan dimahkotai di kursi, yang dibuat sekitar tahun 1300 oleh Edward I untuk menampung Batu Scone besar. Terbuat dari kayu ek dan awalnya dilapisi daun emas dengan dekorasi kaca berwarna yang rumit, dari jauh kursi akan terlihat seolah-olah terbuat dari emas padat.
Dikenal telah didekorasi oleh pelukis ulung Edward I dengan pola burung, dedaunan, dan raja, kursi tersebut dianggap sebagai contoh seni abad pertengahan yang tak tertandingi, meskipun bagian belakang kursi dipenuhi coretan dari abad ke-18 dan ke-19.
Coronation Chair atau Kursi Penobatan Raja dan Ratu Inggris
- Dailymail.com
Meski masih bertahan hingga kini, kerusakan sempat terjadi saat sebuah serangan bom pada tahun 1914, yang menjatuhkan sedikit bagian sudut kursi.
Konservator Westminster Abbey menggunakan spons dan penyeka untuk membersihkannya dan menstabilkan penyepuhan.Mereka berkata bahwa mereka telah menemukan sesuatu di bagian yang sebelumnya diabaikan, yang kemungkin adalah sebuah jari kaki seorang raja atau orang suci, di belakang kursi.
Krista Blessley, konservator lukisan Westminster Abbey, menggambarkan kebanggaannya dalam membantu melestarikan objek bersejarah yang menjadi pusat kehidupan bangsa, dengan mengatakan: “Merupakan hak istimewa untuk bekerja di kursi penobatan. Sangat penting bagi sejarah negara kita dan dalam sejarah monarki, dan sangat unik sebagai konservator untuk mengerjakan sesuatu yang merupakan bagian dari koleksi kerja dan masih digunakan untuk fungsi asli pembuatannya,” ujarnya.
Coronation Chair atau Kursi Penobatan Raja dan Ratu Inggris
- The Telegraph
Pemberitahuan dan undangan untuk penobatan Raja Charles diharapkan akan diberikan kepada para tamu pekan ini dengan undangan resmi akan menyusul pada bulan April. Daftar tamu telah dipangkas dari 8.000 yang menghadiri Penobatan Ratu Elizabeth pada tahun 1953 menjadi “hanya” 2.000 tamu.
Selama berabad-abad, konvensi mendikte bahwa tidak ada Bangsawan dari negara lainnya yang boleh hadir pada penobatan seorang raja Inggris, karena upacara sakral dimaksudkan untuk menjadi pertukaran yang intim antara raja dan rakyatnya di hadapan Tuhan.
Ratu Elizabeth saat penobatan
- Dailymail.com
Tetapi sebagai bagian dari rencananya untuk memperbarui upacara tersebut, Raja Charles telah memutuskan untuk beralih dari tradisi berusia 900 tahun itu dengan mengundang teman-teman bangsawannya, termasuk bangsawan Eropa dan penguasa dari negara-negara Arab.
Sebuah sumber melansir Daily Mail, bahwa tradisi sedang dirombak atas nama diplomasi, dengan mengatakan: “Saya yakin aturan itu dimulai karena Penobatan dimaksudkan sebagai acara pribadi seorang raja dengan Tuhan. “Pada Penobatan Ratu Elizabeth tidak ada Bangsawan negara lain yang hadir, hanya penguasa protektorat seperti Ratu Tonga. Ini sudah menjadi tradisi selama berabad-abad.”
Sumber itu menambahkan: "Mengundang Raja Yordania, Sultan Brunei, Sultan Oman, dan bangsawan Skandinavia, yang semuanya adalah teman Charles, akan menjadi kekuatan lunak dan diplomasi yang bagus."
