Perahu Berisi Ratusan Migran Menabrak Karang di Lepas Pantai Italia, 60 Orang Tewas

Penyelamatan korban perahu di lepas pantai Italia.
Sumber :
  • AP Photo/Giuseppe Pipita.

VIVA Dunia – Sebuah perahu kayu yang berisi pengungsi migran menabrak karang berbatu dan pecah di lepas pantai Italia, pada Minggu, 26 Februari 2023, menurut pihak berwenang setempat.  Tim penyelamat menemukan hampir 60 mayat, dan puluhan orang lainnya hilang di perairan tersebut.

Polo, Tentara Bayaran Italia Bongkar Borok Militer Ukraina dalam Perang

Para pejabat khawatir jumlah korban tewas bisa mencapai ratusan, karena beberapa korban yang selamat mengatakan bahwa kapal itu membawa sebanyak 200 penumpang ketika berangkat dari Turki.

Setidaknya 80 orang ditemukan hidup, dan beberapa berhasil mencapai pantai setelah kapal karam di lepas pantai Calabria di sepanjang Laut Ionia, kata Penjaga Pantai Italia. Salah satu perahu motor menyelamatkan dua pria yang menderita hipotermia, dan menemukan mayat seorang anak laki-laki.

Dorong Kemajuan Maritim RI, PT BKI Sempurnakan Teknologi Ini

Penyelamatan korban perahu di lepas pantai Italia.

Photo :
  • AP Photo/Giuseppe Pipita.

Dilansir dari AP, Senin, 27 Februari 2023, menjelang matahari terbenam, petugas pemadam kebakaran mengatakan 59 mayat telah ditemukan. Setelah kejadian tersebut, polisi menahan seorang pria untuk diinterogasi, setelah sesama penyintas mengungkapkan bahwa pria itu adalah seorang pedagang manusia.

Menlu Italia Sebut Perintah ICC Tangkap Netanyahu Tak Akan Percepat Perdamaian di Timur Tengah

Perahu itu bertabrakan dengan terumbu karang di lautan yang tertiup angin. Tiga bongkahan besar kapal berakhir di pantai dekat kota Steccato di Cutro, serta serpihan kayu berwarna biru cerah berserakan di pasir seperti batang korek api.

“Semua yang selamat adalah orang dewasa. Sayangnya, semua anak termasuk yang hilang dan ditemukan berakhir tewas di pantai Italia,” kata relawan Palang Merah Ignazio Mangione.

Tim penyelamat mengatakan dua pria yang selamat terlihat berusaha menyelamatkan anak-anak, dengan memegangi mereka di atas kepala mereka saat gelombang menerpa mereka. Tetapi anak-anak itu meninggal, menurut TV pemerintah Italia.

Kelompok kemanusiaan Doctors Without Borders mengatakan pihaknya menawarkan bantuan psikologis kepada para penyintas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya