Setelah AS, Jepang Klaim Balon China Pernah Masuk Wilayahnya Sebanyak 3 Kali
- Larry Mayer/The Billings Gazette via AP.
VIVA Dunia – Drama balon yang dicurigai sebagai balon mata-mata China masih terus berlanjut. Menurut analisis, objek yang sebelumnya terbang di atas langit Jepang dalam beberapa tahun terakhir adalah balon mata-mata China. Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Kementerian Pertahanan Tokyo.
"Setelah analisis lebih lanjut terhadap objek terbang berbentuk balon yang sebelumnya diidentifikasi di wilayah udara Jepang, termasuk pada November 2019, Juni 2020, dan September 2021, kami menyimpulkan bahwa balon tersebut diduga sebagai balon pengintai tak berawak yang diterbangkan oleh China," kata pihak Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, pada Selasa malam, 14 Februari 2023.
Selain itu, pihak Jepang juga menuntut pemerintah China untuk mengonfirmasi fakta dari insiden balon tersebut, dan berharap bahwa situasi seperti itu tidak terjadi lagi di masa depan.
“Pelanggaran wilayah udara oleh balon pengintai tak berawak asing dan cara lain sama sekali tidak dapat diterima,” tambahnya, dikutip dari NDTV, Rabu, 15 Februari 2023.
Jepang mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya sedang menganalisis kembali serangkaian insiden yang melibatkan objek udara tak dikenal sehubungan dengan balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh Amerika Serikat (AS) setelah melintasi wilayah AS.
Setelah insiden itu, militer AS menyesuaikan pengaturan radar untuk mendeteksi objek yang lebih kecil dan menemukan tiga pesawat tak dikenal lagi yang diperintahkan untuk ditembak jatuh oleh Presiden AS Joe Biden.
Balon tersebut berada di tiga wilayah yakni, satu di atas Alaska, satu lagi di atas Kanada, dan yang ketiga di atas Danau Huron di lepas pantai Michigan.