Dalam Tiga Hari, Pentagon Tembak Jatuh 3 Objek Asing yang Mirip 'Balon' di AS

Jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata China di perairan Carolina, AS
Sumber :
  • Chad Fish via AP

VIVA Dunia – Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) Glen VanHerck, yang melindungi wilayah udara AS sebagai kepala Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD), membeberkan mengenai sebuah objek asing yang kembali memasuki wilayah udara AS selama tiga hari berturut-turut.

Jalankan Misi Perdamaian Dunia, 7 Prajurit Wanita TNI Siap Operasikan Alat Berat hingga Angkat Cangkul di Afrika Tengah

Dia tidak ingin menyebut objek tersebut sebagai balon, dan menyebutnya sebagai objek berbahaya.

"Kami menyebut mereka objek, bukan balon, karena suatu alasan," kata VanHerck, dikutip dari NDTV, Senin, 13 Februari 2023.

Momen Terakhir Tinggalkan Korem Pamungkas, Brigjen TNI Zainul Bahar Sujud di Gerbang Markas

VIVA Militer: Pesawat Jet Tempur F-22 Raptor

Photo :
  • Wikipedia

Operasi itu menandai hari ketiga berturut-turut saat sebuah benda tak dikenal ditembak jatuh di atas wilayah udara Amerika Utara. Sebuah objek tak dikenal ditembak jatuh di atas Kanada utara pada hari Sabtu.

Mabes TNI Akan Berangkatkan 240 Prajurit Jalankan Misi Perdamaian ke Afrika Tengah

Sebelumnya, pada hari Jumat, sebuah benda tak dikenal juga ditembak jatuh di wilayah udara Alaska oleh F-22 AS. Akhir pekan lalu, balon pengintai China yang dicurigai ditembak oleh F-22 di lepas pantai Carolina Selatan.

Meski demikian, VanHerck belum dapat memastikan asal negara, bentuk, atau mekanisme dari tiga objek terbaru yang ditembak jatuh tersebut.

"Saya ragu dan mendesak anda untuk tidak mengaitkannya dengan negara tertentu. Kami tidak tahu," pungkasnya.

Dia mengatakan bahwa Pentagon tidak tahu apa yang membuat objek ini tetap berada di ketinggian, dan memiliki sistem propulsi yang tidak diketahui. Dia juga menegaskan bahwa militer AS akan mencoba memulihkan objek tersebut, yang jatuh di atas Danau Huron, yang menurut mereka kemungkinan besar jatuh di perairan Kanada.

"Mereka (militer) akan mempelajari lebih lanjut tentang itu (balon)," kata VanHerck kepada wartawan.

Gedung Pentagon, Amerika Serikat.

Photo :
  • U-Report

Pentagon dan para pejabat intelijen mencoba memahami tiga benda terbang tak dikenal di atas Alaska, Kanada, dan Michigan yang ditembak jatuh oleh jet tempur AS dengan rudal pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, 12 Februari 2023.

Sebuah benda yang tak dikenal itu akhirnya ditembak jatuh di atas wilayah Great Lakes pada hari Minggu, atas arahan Presiden AS Joe Biden.

"Hari ini pukul 14:42 ET, atas arahan Presiden Biden, dan berdasarkan rekomendasi Sekretaris Austin dan pimpinan militer, sebuah F-16 menembakkan AIM9x dan berhasil menembak jatuh objek udara yang terbang di ketinggian sekitar 20.000 kaki di wilayah udara AS, di atas Danau Huron di Negara Bagian Michigan," bunyi pernyataan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara.

Benda itu berbentuk segi delapan dengan seutas tali menggantung dan tidak membawa apa-apa. Benda tersebut akhirnya ditembak jatuh oleh jet tempur F-16 AS pada hari Minggu dan terbang pada ketinggian 20.000 kaki di atas Semenanjung Atas Michigan, melewati Danau Huron.

Para pejabat militer AS percaya bahwa benda yang ditembak jatuh di atas Danau Huron pada hari  Minggu kemungkinan besar adalah benda yang sama yang terlihat di atas Montana pada hari Sabtu, 11 Februari 2023.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa objek yang ditembak jatuh pada hari Minggu pertama kali terlihat sekitar pukul 4:45 ET pada hari Sabtu sore. Pentagon mengerahkan pesawat tempur F-15 dan kapal tanker KC-135 untuk menyelidiki, dan objek tersebut melintasi wilayah udara AS beberapa jam kemudian.

"Kami memantau jalur kepentingan saat melewati Danau Michigan. Kami menilai itu bukan ancaman, ancaman fisik, ancaman militer terhadap infrastruktur kritis. Itu penilaian saya dan terus berlanjut hingga hari ini," katanya VanHerck.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Terlalu Banyak Kontroversi, Popularitas Netanyahu Menurun di Israel

Sebuah jajak pendapat terbaru di Israel menunjukkan popularitas partai Likud milik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terus menurun, di tengah meningkatnya pertentangan d

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024