Buntut Gedung Ambruk Saat Gempa, Pemerintah Turki Buru Ratusan Pekerja Kontruksi
- Maxar Technologies
VIVA Dunia – Sekitar 134 kontraktor di Turki tengah dikejar oleh pemerintah setempat lantaran diduga melaksanakan kinerja buruk dan ilegal dalam kejadian ambruknya gedung saat gempa Senin, 6 Februari 2023 lalu. Hingga kini, kejadian dahsyat tersebut menewaskan 30.000 orang.
Sementara itu 92.000 lainnya mengalami luka-luka. Menteri kehakiman Turki, Bekir Bozdag berjanji akan menghukum siapa pun yang bertanggung jawab atas ambruknya ribuan bangunan ketika gempa dengan kekuatan magnitudo 7,8 tersebut.
Diketahui, gempa tersebut menghancurkan sebagian Turki di bagian tenggara dan Suriah bagian utara. Bozdag mengatakan, sampai saat ini tiga orang sudah ditangkap dan akan di sidang, sedangkan tujuh orang lainnya dilarang meninggalkan negara itu.
Sementara itu, petugas penyelamat bekerja keras untuk mengatasi berbagai rintangan dan mencari segelintir orang yang selamat dan bertahan hidup di bawah reruntuhan. Mereka memakai kamera thermal untuk memeriksa tumpukan beton dan logam.
Kemudian, tim SAR juga meminta suasana supaya tetap sunyi agar mereka bisa mendengar suara apapun dari orang yang terperangkap. Menurut media lokal TRT, seorang perempuan hamil diselamatkan hari Minggu, 12 Februari 2023 usai lebih dari 157 jam terperangkap.
Televisi HaberTurk juga menyiarkan bahwa saat ini jaksa mulai mengumpulkan sampel bangunan untuk bukti-bukti yang akan dipakai dalam penuntutan. Gempa itu memang sangat kuat tapi pakar teknik dan para korban menyalahkan buruk konstruksi bangunan.
Selain itu, korban juga menyayangkan lemahnya penegakan hukum sebagai faktor yang memperburuk kehancuran gedung. Sementara itu, dua kontraktor dilaporkan berusaha meninggalkan Turki menuju Georgia telah ditahan oleh aparat di bandara Istanbul.
Seorang kontraktor yang sudah ditahan, bernama Yavuz Karakus mengaku bahwa dia sudah membangun sesuai aturan. “Hati nurani saya bersih. Saya membangun 44 gedung. Empat di antaranya hancur. Saya melakukan semua sesuai aturan,” ungkapnya.
Sedangkan kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan dua kontraktor lainnya ditangkap di provinsi Gaziantep. Mereka diduga sudah memotong kolom atau pilar untuk menambah ruang di sebuah gedung yang runtuh.
Kementerian Kehakiman Turki juga telah mengumumkan bahwa akan membentuk biro Investigasi Kejahatan Gempa Bumi. Mereka bertugas mengumpulkan bukti, mengidentifikasi para kontraktor, dan lainnya di balik pembangunan gedung yang ambruk.
Turki sebenarnya memiliki aturan soal konstruksi bangunan, tapi jarang ditegakkan. Presiden Badan Arsitek Turki, Eyup Muchu mengatakan kepada Associated Press, banyak bangunan ambruk karena dibangun dengan metode lebih rendah dan tidak memperhatikan aturan.