Kampung Ilegal Warga Indonesia Ditemukan di Malaysia: Tanam Ubi dan Dirikan Sekolah
- Jabatan Imigresen Malaysia
VIVA Dunia – Baru-baru ini aparat Malaysia menemukan sebuah perkampungan ilegal Warga Negara Indonesia (WNI) di sebuah hutan Kota Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia. Kampung yang didirikan oleh WNI tersebut berada di tengah hutan dan hanya bisa diakses dengan jalan kaki sejauh 1,2 kilometer.
Meski demikian, rupanya kampung ilegal Warga Negara Indonesia (WNI) itu hanya berjarak beberapa menit saja dari pusat kota. Bahkan, sekitar 4 kilometer dari komplek kantor kepolisian setempat. Perkampungan ini dilengkapi dengan genset dan sekolah darurat. Diperkirakan sudah ada sejak bertahun-tahun lamanya.
Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) Datuk Seri Khairul Dzaimee Daud mengatakan, ada 68 WNI yang diperiksa yang mana 67 di antaranya ditahan karena berbagai pelanggaran termasuk tidak mempunyai dokumen resmi dan overstay. Warga yang ditahan itu berusia antara dua bulan hingga 72 tahun.
Berawal dari Laporan Warga
Khairul Dzaimee Daud mengungkapkan, penemuan kampung ilegal warga negara Indonesia tersebut berawal dari laporan warga setempat. Melansir dari media Malaysia Berita Harian, JIM mendapat aduan dari warga yang mengkhawatirkan keselamatan penduduk di sana.
JIM lalu menyelidiki lokasi yang diadukan oleh warga tersebut dan mendapatkan permukimam pendatang asing tanpa izin (PATI). Rupanya akses menuju kampung ilegal warga negara Indonesia tersebut tertutup tanaman lebat dan tanpa akses jalan masuk.
Tersembunyi
Media Malaysia lainnya, yaitu The Star melaporkan, kampung ilegal warga negara Indonesia itu berada di dalam perkebunan kelapa sawit yang terbengkalai, tepatnya berada di dekat perbatasan negara bagian Negeri Sembilan dan Selangor.
Sementara itu, untuk bertahan hidup, di sana ada aliran sungai kecil yang jernih, sumber yang cukup untuk air minum dan kebutuhan sehari-hari mereka. Selain itu, mereka juga bercocok tanam seperti jagung, umbi-umbian, dan menanam pohon buah seperti mangga, pisang, dan nangka.
Dekat dengan Aparat
Fakta yang cukup mencengangkan adalah kampung ilegal tersebut hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari kompleks kantor kepolisian distrik yang baru. Selain itu, kampung ilegal tersebut berada cukup dekat dengan jalan tol dan hanya beberapa menit dari jantung kota yang ramai yang berisi institusi pendidikan, perumahan yang dijaga, dan tempat tinggal kelas elit.
Curigai Aparat
Penggerebekan kampung ilegal warga negara Indonesia itu disambut baik oleh warga Malaysia. Di satu sisi, ada juga yang mencurigakan integritas aparat karena bagaimana mungkin kampung ilegal tidak terdeteksi begitu lama, bahkan mungkin sudah bertahun-tahun.
Ketika ditanya, Kepala Kepolisian Negeri Sembilan Ahmad Dzaffir Mohd Yussof menampik tuduhan miring yang dialamatkan terhadap lembaganya. Dia menambahkan, tidak ada alasan untuk meragukan integritas anak buahnya.