Polisi Tangkap 2.000 Pria di India karena Pernikahan Anak di Bawah Umur
VIVA Dunia – Polisi di India telah menangkap lebih dari 2.000 pria dalam tindakan keras terhadap pernikahan anak ilegal.
Di antara mereka yang ditangkap adalah lebih dari 50 pendeta Hindu dan ulama Muslim karena diduga melakukan pernikahan untuk anak perempuan di bawah usia 18 tahun di negara bagian timur laut Assam, kata polisi.
Banyak kasus pernikahan anak di Assam yang tidak dilaporkan.
Kepala Polisi negara bagian, Gyanendra Pratap Singh, mengatakan pihaknya berhasil menangkap 2.000 lebih pria. "Sejauh ini kami telah menangkap 2.169 pria berdasarkan 4.074 kasus polisi terdaftar yang melibatkan total sekitar 8.000 pria," kata Singh, melansir ABC News.
Di India, pria secara hukum diperbolehkan menikah pada usia 21 tahun dan wanita pada usia 18 tahun.
Tayangan TV di India, menunjukkan beberapa wanita muda dengan bayi di lengan mereka menangis dan memprotes penangkapan suami mereka yang tiba-tiba.
Seorang wanita bertanya: "Kami berjuang dan entah bagaimana memenuhi kebutuhan. Tapi kami bahagia bersama. Siapa yang akan menafkahi kami setelah suami saya ditangkap?"
Gyanendra Pratap Singh lebih lanjut mengatakan bahwa pernikahan anak adalah salah satu alasan di balik tingginya angka kematian bayi dan angka kematian ibu di negara bagian itu.
Himanta Biswa Sarma, pejabat terpilih negara bagian, juga menegaskan: "Saya telah meminta polisi Assam untuk bertindak dengan semangat nol toleransi terhadap kejahatan yang tidak dapat diampuni dan keji terhadap perempuan."
Parlemen India sedang mempertimbangkan untuk menaikkan usia pernikahan bagi perempuan dari 18 menjadi 21 tahun agar sejalan dengan laki-laki dan mempromosikan kesetaraan gender.
Kemiskinan, kurangnya pendidikan dan norma serta praktik sosial, khususnya di daerah pedesaan, dianggap sebagai alasan di balik perkawinan anak di seluruh negeri.
Menteri Pengembangan Perempuan dan Anak India, Smriti Irani mengatakan kepada Parlemen pada hari Jumat bahwa langkah tersebut akan memungkinkan anak perempuan menyelesaikan pendidikan mereka dan mencapai kemandirian ekonomi selain mencapai kematangan fisik dan psikologis.