Balon Mata-mata China Juga Terpantau di Amerika Latin, Bakal DItembak Jatuh?

Balon mata-mata terlacak terbang di langit Amerika Serikat.
Sumber :
  • Larry Mayer/The Billings Gazette via AP.

VIVA Dunia – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa balon pengintai China lainnya terlihat berada di atas langit Amerika Latin. Adanya balon pengintai tersebut terjadi setelah dua hari ditemukannya balon serupa yang terbang di atas langit AS.

AS Blak-blakan Akui Buka Komunikasi dengan Pemberontak HTS di Suriah

Sekretaris pers Pentagon Brigadir Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada media bahwa pihaknya menerima laporan lain mengenai balon China yang berada di Amerika Latin.

"Kami melihat laporan tentang balon yang melintasi Amerika Latin," katanya, dikutip dari VOA, Senin, 6 Februari 2023. “Kami sekarang menilai itu adalah balon pengintai China lainnya,” tambahnya.

Waspadai Perang Dagang Jilid II ala Trump, Sri Mulyani: Pasti Akan Berdampak Langsung ke Ekonomi

Sebelumnya, pada Jumat, 3 Februari 2023, Ryder mengatakan kepada wartawan bahwa balon yang berlayar di atas Amerika Serikat ada bertujuan untuk memata-matai, yang dinilai melanggar wilayah udara AS dan hukum internasional.

Meski demikian, China bersikeras bahwa balon itu dirancang untuk penelitian meteorologi.

Ekonom AS Sebut Netanyahu Berada di Balik Penggulingan Rezim al-Assad di Suriah

Pihaknya mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menjelaskan secara spesifik mengenai balon tersebut, tetapi pejabat pertahanan AS tahu itu adalah balon mata-mata dan telah menyampaikan ketidaksenangan mereka kepada pejabat China di berbagai tingkatan.

Jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata China di perairan Carolina, AS

Photo :
  • Chad Fish via AP

Ryder mengatakan mereka terus memantau balon yang terbang di atas Amerika Serikat dengan cermat, dan meskipun dia tidak memberikan lokasi spesifiknya, dia mengatakan balon itu berada di atas pusat benua Amerika Serikat dan bergerak ke arah timur.

Dia menambahkan bahwa balon tersebut tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di lapangan saat ini.

Para pejabat pertahanan AS pertama kali menemukan balon itu pada hari Rabu, 1 Februari 2023, di atas negara bagian Montana di barat laut, yang menampung salah satu dari tiga pangkalan Angkatan Udara AS yang mengoperasikan dan memelihara rudal balistik antarbenua.

Lalu lintas udara dari bandara Billings, Montana, terhenti saat itu untuk sementara ketika AS mengerahkan jet tempur untuk melacak balon tersebut.

Pada hari Sabtu, 4 Februari 2023, kementerian luar negeri China menanggapi mengenai aktivitas dari balon mata-mata tersebut. Ia mengatakan bahwa politisi dan media AS memanfaatkan situasi tersebut untuk mendiskreditkan China.

"China selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa balon di atas Amerika Serikat adalah milik mereka.

Juru bicara mengatakan itu adalah pesawat sipil yang digunakan terutama untuk penelitian meteorologi dan telah menyimpang dari jalur yang direncanakan.

Juru bicara itu mengatakan China menyesali masuknya balon tersebut yang tidak disengaja ke wilayah udara AS dan akan terus berkomunikasi dengan Amerika Serikat mengenai masalah tersebut.

Sebagai informasi, para ahli mengatakan AS dan Uni Soviet menggunakan balon pengintai yang serupa selama Perang Dingin.

Balon mata-mata biasanya beroperasi pada ketinggian 24.000 hingga 36.000 meter, jauh di atas tingkat operasi lalu lintas penerbangan komersial dan jet tempur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya