Dapat Surat Cinta, Menlu Rusia Bongkar Isi Pesan Dari Menlu AS

Menlu Rusia Sergey Lavrov.
Sumber :
  • AP Photo/Vahid Salemi

VIVA Dunia – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada Selasa, 31 Januari 2023, mengungkapkan pesan yang dia terima dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Dalam surat tersebut, Lavrov menyebut bahwa Blinken menginginkan Rusia untuk menghentikan perangnya di Ukraina.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Melansir dari Newsweek, Rabu, 1 Februari 2023, Lavrov mengatakan pesan itu disampaikan kepadanya oleh Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry.  

Blinken baru-baru ini bertemu dengan Shoukry saat mengunjungi ibu kota Mesir, Kairo, sebelum Shoukry pergi ke Moskow untuk berbicara dengan Lavrov dan pejabat Rusia lainnya.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken.

Photo :
  • AP-Yonhap

Dalam sambutan yang dibuat setelah pertemuannya dengan Shoukry, Lavrov mengatakan bahwa Rusia akan terbuka untuk proposal serius dari Amerika Serikat yang ditujukan untuk menyelesaikan situasi saat ini di Ukraina. Namun, Lavrov mengatakan pesan Blinken tidak berisi proposal semacam itu.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Menurut TASS, outlet lain yang dikendalikan Kremlin, Lavrov mengatakan pesan Blinken menyatakan bahwa Rusia harus menghentikan perang. "Rusia harus berhenti, dan kemudian semuanya akan baik-baik saja," tulis Lavrov dalam pesannya.

"Blinken menghilangkan sesuatu," lanjut Lavrov.

Menlu Rusia itu mengklaim tujuan AS dan Ukraina, yang dibuat oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada hari Senin, 30 Januari 2023, saat berkunjung ke Korea Selatan adalah untuk mengalahkan Rusia.

"Dia (Stoltenberg) mengatakan dalam salah satu pidatonya bahwa Rusia harus kalah, harus dikalahkan, dan bahwa Barat tidak boleh membiarkan Ukraina kalah, karena dalam kasus itu, menurutnya, Barat akan kalah dan seluruh dunia akan kalah," kata Lavrov.

"Semuanya cukup jelas di sini. Ini sama sekali bukan tentang Ukraina," ujarnya.

VIVA Militer: Gudang senjata militer Ukraina terbakar dihantam artileri Rusia

Photo :
  • Twitter/@_Africansoil

"Rezim Kiev, yang tidak memiliki kemerdekaan, memenuhi keinginan penguasa, Amerika Serikat dan seluruh Barat, yang telah ditundukkan Washington."

Sebelumnya, dalam sambutan publik yang dibuat di Seoul, Stoltenberg mengatakan sangat penting untuk mengalahkan Rusia dalam perang. Dia mengatakan kemenangan pasukan Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan berdampak buruk bagi Ukraina dan mengirimkan pesan berbahaya kepada para pemimpin otoriter seperti Presiden China Xi Jinping.

Stoltenberg juga meminta Korea Selatan untuk menyediakan senjata kepada Ukraina, meskipun negara tersebut memiliki undang-undang yang melarang pasokan senjata ke negara-negara yang terlibat dalam konflik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya