Dubes UE: Eropa Bukan Negara Islamofobia

Bendera Uni Eropa.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Dunia – Setelah aksi pembakaran kitab suci umat Islam, Alquran oleh Rasmus Paludan di depan Kedutaan Turki di Swedia, dan mendapat kecaman. Uni Eropa (UE) kembali menegaskan bahwa negaranya bukanlah bagian dari Islamofobia.

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

Duta Besar UE di Malaysia juga mengatakan bahwa tindakan kurang ajar dari ekstremis tertentu yang membakar Alquran tidak mencerminkan gambaran sebenarnya dari blok itu.

Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Komisi Eropa Sebut berkat "Berkurangnya Pengaruh Hizbullah"

Duta Besar Uni Eropa untuk Malaysia Michalis Rokas mengatakan tindakan baru-baru ini dari dua ekstremis Islamofobia yang membakar kitab suci Alquran sangat tercela dan Uni Eropa telah menegaskan posisinya untuk tidak memaafkan tindakan tersebut.

“Pesan saya, jangan menganggap Eropa sebagai Islamophobia,” katanya, dikutip dari The Sundaily, Senin, 30 Januari 2023.

Menlu Iran Bantah Dubesnya Bertemu Elon Musk Diam-diam

Sebelumnya, tampil di program ‘The Nation’ di Bernama TV, Rokas menegaskan bahwa tindakan para ekstrimis tersebut tidak mencerminkan bagaimana Eropa dan bagaimana Eropa berpikir.

“Itu tidak mencerminkan sikap Eropa terutama terhadap dunia Muslim,” ujarnya saat dimintai komentar terkait isu tersebut.

Kantor Pusat Uni Eropa di Brussel, Belgia.

Photo :
  • Pixabay

Duta Besar juga mendesak perlunya dialog antara Barat dan negara-negara Muslim termasuk Malaysia dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengenai masalah ini, guna menciptakan pemahaman yang lebih baik di antara orang-orang yang berbeda agama.

"Kita tidak boleh membiarkan (insiden seperti itu) terjadi lagi. Kita tidak boleh membiarkan ekstremis menciptakan citra Islamofobia," ujarnya.

“Kita perlu bersatu dan mengatasi tindakan tercela oleh ekstremis di seluruh dunia."

Pada hari Jumat, 28 Januari 2023, Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs (Garis Keras) juga telah membakar salinan Al-quran di depan sebuah masjid di Denmark, beberapa hari setelah dia membakar Al-quran di luar Kedutaan Besar Turki di Swedia.

Dalam provokasi lain sebelumnya, Edwin Wagensveld, pemimpin kelompok Islamofobia, Pegida, juga membakar halaman-halaman Alquran di Den Haag pada 22 Januari 2023, yang memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya