Pelaku Penembakan California Ngaku Punya Penyakit Mental dan Alami Intimidasi
- The Sun Daily.
VIVA Dunia – Tersangka pembunuhan brutal di California mengatakan kepada seorang reporter Amerika Serikat (AS), pada Kamis, 26 Januari 2023, bahwa dia mengaku bersalah dan menderita penyakit mental. Zhao Chunli mengatakan dia telah mengalami intimidasi dan kerja keras selama bertahun-tahun, tetapi keluhannya tidak pernah ditangani, menurut laporan dari jurnalis NBC, Janelle Wang.
Melansir dari The Sundaily, Jumat, 27 Januari 2023, Wang mengunjungi tersangka di penjara, dan dapat berbicara dengannya selama sekitar 15 menit dalam bahasa Mandarin. Dia memberi tahu publik mengenai pekerjaannya, dan memberitahu Zhao bahwa dirinya memiliki kehendak bebas untuk berbicara dengan jurnalis itu atau tidak. Tidak ada paksaan.
"Dia menjelaskan kepada saya bahwa dia percaya (pada saya). Dan dia mengatakan bahwa dirinya menderita semacam penyakit mental," katanya.
"Dia berjuang dengan itu untuk sementara waktu dan pada hari Senin, dia mengklaim dirinya sedang tidak waras saat itu."
Zhao, pria berusia 66 tahun itu ditangkap beberapa jam setelah tujuh orang ditembak mati di peternakan tempat mereka bekerja di Half Moon Bay, selatan San Francisco.
Lima telah diidentifikasi sebagai warga negara China, dan dua lainnya sebagai warga negara Meksiko. Seorang pria Meksiko yang selamat dari serangan itu dirawat di rumah sakit setempat.
"Dia mengakui bahwa dia memang melakukannya. Dia menyesalinya," lapor Wang.
Wang menambahkan bahwa Zhao merasa bahwa dirinya telah mengalami intimidasi selama bertahun-tahun. "Dia memiliki banyak kekhawatiran, seperti jam kerja yang panjang ,dan dia mengemukakannya dan tetapi itu tidak ditangani."
Pejabat California telah memulai penyelidikan tentang kondisi kerja di dua peternakan setelah serangan itu. Gubernur Gavin Newsom pada hari Selasa, 24 Januari 2023, mengatakan beberapa pekerja pertanian tinggal di kontainer pengiriman, dan bekerja dengan upah jauh lebih rendah dari upah minimum.
Zhao memberi tahu wartawan bahwa dia tinggal di Half Moon Bay bersama istrinya. Dia juga mengatakan bahwa dia memiliki seorang putri berusia 40 tahun yang tinggal di China.
Zhao diketahui telah berada di Amerika Serikat selama sekitar 11 tahun, dan memiliki kartu hijau atau izin yang memungkinkan orang asing untuk tinggal dan bekerja di negara itu. Wang mengatakan tersangka dapat menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah, dan Zhao tampak bingung dengan proses tersebut, karena tidak ada seorang pun di penjara yang dapat ia ajak bicara dalam bahasa Mandarin.
"Saya tidak tahu apakah dia bisa benar-benar memahami apa yang ada di depannya dan apa yang dia hadapi," kata reporter itu.
Zhao muncul sementara di pengadilan di Redwood City pada hari Rabu, namun dia tidak mengajukan pembelaan, dan sidang dakwaan ditetapkan pada 16 Februari mendatang.