Banjir di Johor dan Sabah Malaysia, Belasan Ribu Warga Mengungsi

Polisi menggunakan perahu untuk mengevakuasi warga dari banjir di Kota Marudu, Sabah, 26 Januari 2023.
Sumber :
  • Channel News Asia.

VIVA Dunia – Malaysia dilanda banjir setelah terjadi hujan terus-menerus. Diketahui, sebanyak 6.500 dan 5.528 pengungsi banjir harus meninggalkan rumah mereka masing-masing di Johor dan Sabah di tengah musim hujan.

3 Penyanyi Malaysia Ini Siap Gelar Konser di Jakarta, Siapa Saja?

Hingga Kamis, 26 Januari 2023, pukul 24.00 waktu setempat, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NADMA) Malaysia mencatat adanya korban banjir di Johor sebanyak 5.528, dan 6.331 korban banjir di Sabah.

Melansir dari Channel News Asia, Jumat, 27 Januari 2023, jumlah ini meningkat dari 3.937 korban banjir di Johor yang tercatat selama 24 jam sebelumnya. Bernama melaporkan bahwa 55 pusat bantuan telah dibuka di Johor pada  Kamis pukul 08.00 waktu setempat, untuk menampung para pengungsi banjir.

Alat Sistem Peringatan Dini Dipasang di 90 Lokasi Rawan Banjir di Jakarta, Ini Sebarannya

Peta wilayah banjir Malaysia.

Photo :
  • Google.

Segamat adalah distrik yang paling terkena dampak di Johor, diikuti oleh Kluang dan Mersing, menurut komite manajemen bencana negara pada hari Rabu, 25 Januari 2023. Sementara itu, Sabah telah menampung lebih dari 6.000 pengungsi banjir baru hanya dalam sehari.

Pemetaan Lokasi Rawan Banjir, Pemprov Jakarta Koordinasi dengan Daerah Penyangga

Selain itu, 26 pusat bantuan banjir juga dibuka pada pukul 08.00 pada hari Kamis. Kabupaten yang mencatat lonjakan pengungsi mendadak pada hari Rabu antara lain Kota Marudu, Kudat dan Paitan.

Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) memperingatkan pada hari Rabu bahwa curah hujan diperkirakan akan berlangsung di beberapa bagian negara, termasuk negara bagian Kalimantan, hingga Senin depan, 30 Januari 2023.

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi.

Photo :
  • The Straits Times

Bulan lalu, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, yang merupakan ketua Komite Manajemen Bencana Pusat, menyerukan langkah-langkah jangka panjang segera untuk menyelesaikan masalah banjir di negara tersebut, termasuk proyek mitigasi banjir holistik.

Ahmad Zahid mengatakan bahwa upaya pengelolaan banjir seperti itu, jika selesai dapat memastikan pengelolaan banjir jangka panjang yang baik hingga tahun 2100.

Banjir merupakan fenomena tahunan di Malaysia akibat musim timur laut yang membawa hujan lebat dari November hingga Maret.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya