Vladimir Putin Selalu Bepergian Bawa Toilet Pribadi, Takut Kotorannya Dicuri

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin
Sumber :
  • usni.org

VIVA Dunia – Banyak para pemimpin dunia yang punya keesentrikan dan sifat “unik”nya masing-masing. Seperti Kim Jong Un yang selalu bepergian dengan toilet pribadinya sendiri, karena takut kotorannya bias diambil oleh musuh dan digunakan untuk menjatuhkannya. Ternyata, tak hanya tirani Korea Utara tersebut saja yang melakukan hal aneh tersebut. Presiden Rusia, Vladimir Putin juga dikabarkan demikian.

Siaga Perang Ukraina, Tentara Korut Nyamar Jadi Warga Rusia

Klaim itu dibuat oleh Regis Gente, penulis dua buku tentang Rusia, dan Mikhail Rubin, yang telah meliput Rusia selama 13 tahun, dalam laporan untuk majalah berita Prancis, Paris Match. Menurut artikel tersebut, tanggung jawab pengumpulan kotoran Putin terletak pada Layanan Perlindungan Federal, departemen yang bertugas melindungi Putin dan pejabat pemerintah lainnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin

Photo :
  • Kremlin Pool Photo via AP
Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Menurut Gente dan Rubin, setiap kali Putin harus pergi, seorang agen FSO memasukkan kotorannya ke dalam paket khusus agar dapat dikembalikan ke Rusia dalam sebuah koper. Pengumpulan kotoran seperti itu terjadi selama kunjungan Putin ke Prancis pada 29 Mei 2017, dan selama perjalanan Oktober 2019 ke Arab Saudi, tulis mereka.

Sebuah video, yang diambil selama perjalanan Putin ke Prancis pada 2019, memperlihatkan enam pria bersetelan jas dalam rombongan Putin menemaninya ke kamar mandi. Salah satunya terlihat keluar dari kamar mandi sambil membawa tas kecil, meski belum jelas apa isinya.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Wartawan Rusia Farida Rustamova tampaknya menguatkan laporan tersebut, mengatakan di Twitter bahwa dia mengetahui kejadian serupa di Wina, dan mengutip sumber lain yang mengatakan bahwa pengawal Putin telah melakukan praktik tersebut selama bertahun-tahun.

Taktik tersebut tampaknya merupakan upaya untuk mengurangi risiko kekuatan asing menemukan informasi tentang kesehatan Putin atau kecenderungan kondisi masa depan yang dapat terkandung dalam DNA pria berusia 69 tahun itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Jembatan Krimea

Photo :
  • Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

Di tengah laporan bahwa Putin menderita kanker, pemimpin Rusia itu tampaknya tidak bersedia memberikan kesempatan kepada intelijen asing untuk mendapatkan wawasan tentang kesehatannya dengan menganalisis limbahnya.

Seorang profesor asosiasi biosensing dan diagnostik di University of the West of England Bristol, Ben de Lacy Costello, mengatakan kepada New York Post, karena kotoran tersebut dapat mengungkapkan apakah benar seorang Putih tengah menderita penyakit kanker. "Jika dia menjalani kemoterapi maka itu mungkin muncul," kata Costello. "Tergantung jenis obatnya dan bagaimana obat itu dimetabolisme oleh hati dan jalur ekskresinya," Lanjutnya.

Tampaknya, Putin bisa memiliki “ide” tersebut, mengikuti jejak dari Perdana Menteri legendaris Uni Soviet, Joseph Stalin. Stalin diyakini telah memerintahkan untuk membangun toilet khusus sebelum perjalanan Presiden China terdahulu, Mao Zedong ke Uni Soviet. Dengan cara itu, Stalin berhasil mendapatkan sampel limbah yang dianalisa oleh para ahli.

Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat juga dikatakan telah melakukan hal serupa selama kunjungan pemimpin Rusia Milkhail Gorbachev dan diktator Uganda saat ini Yoweri Museveni.“Jika Anda paranoid dan tidak ingin mengambil risiko, saya mungkin akan berkata, 'Ya', seseorang dapat memperoleh semacam informasi kesehatan dari tinja," tambah Costello.

"Kotoran dapat dinilai dari segi warna, konsistensi, jumlah, bentuk, bau, dll., untuk menunjukkan keadaan penyakit."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya