Kapal Kargo Tenggelam di Perairan Jepang-Korsel, 12 Awak Berhasil Diselamatkan 10 Hilang
- The Korea Coast Guard via AP.
VIVA Dunia – Kapal dan pesawat penjaga pantai Korea Selatan dan Jepang serta dua kapal kargo komersial terus mencari awak kapal kargo Hong Kong yang tenggelam di perairan antara Korea Selatan dan Jepang pada Rabu pagi, 25 Januari 2023. Para kapal pencari telah menjemput sedikitnya 12 dari 22 awak kapal yang tenggelam.
Melansir dari AP, para pejabat mengatakan hanya satu awak yang ditemukan yang tetap sadar. Namun belum dapat dipastikan adanya kematian. Para tim penyelamat terus mencari 10 awak yang hilang, tetapi upaya terhalang oleh angin kencang dan gelombang, kata pejabat Korea Selatan.
Jin Tian, kapal seberat 6.551 ton tenggelam sekitar tiga setengah jam setelah mengirimkan panggilan darurat, pada Selasa, 24 Januari 2023, pukul 23:15, di zona ekonomi eksklusif Jepang, kata juru bicara penjaga pantai Jepang, Shinya Kitahara.
Kapal yang terdaftar di Hong Kong dan membawa kayu itu tenggelam sekitar 160 kilometer (100 mil) barat daya Nagasaki, Jepang, dan sekitar 150 kilometer (93 mil) selatan pulau Jeju Korea Selatan.
"Kapten kapal terakhir berkomunikasi dengan penjaga pantai melalui telepon satelit sekitar pukul 02:41 waktu setempat, dan mengatakan bahwa awak kapal akan meninggalkan kapal. Panggilan itu dilakukan beberapa menit sebelum tenggelam," kata pejabat penjaga pantai Pulau Jeju.
Enam awak dijemput oleh kapal penjaga pantai Korea Selatan. Sementara sebuah kapal kargo mengambil lima awak dan kapal Pasukan Bela Diri Maritim Jepang mengambil satu awak kapal, menurut penjaga pantai Jeju.
Menurut pejabat Korea Selatan dan Jepang, 14 awak kapal adalah warga China dan delapan dari Myanmar.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengkonfirmasi penyelamatan. Setidaknya lima anggota awak, yang katanya semuanya warga negara China, tetapi tidak memberikan perincian tentang kondisi kesehatan mereka.
Penyebab tenggelamnya kapal itu belum diketahui dan belum ada tanda-tanda kapal itu bertabrakan dengan kapal lain.