Presiden Lula da Silva Pecat Dubes Brasil di Tel Aviv Gara-gara Dukung Israel
VIVA Dunia – Duta Besar Brasil untuk Israel diberhentikan pada hari Kamis karena Presiden barunya, Luiz Inacio Lula da Silva menggerakkan negara itu ke posisi yang lebih netral di Israel-Palestina.
Kementerian Luar Negeri Brasil mengatakan Duta Besar mereka, Gerson Menandro Garcia de Freitas telah dibebaskan dari tugasnya di Tel Aviv, menurut siaran pers, melansir Al Monitor.
Lula da Silva dilantik sebagai presiden pada 1 Januari setelah pemilihan yang ketat Oktober lalu yang masih diperdebatkan oleh pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro. Lula da Silva sebelumnya adalah presiden dari 2003 hingga 2010.
Freitas diangkat ke posisi itu oleh Bolsonaro. Bolsonaro adalah pendukung kuat Israel dan bersahabat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia mengunjungi Israel pada 2019. Selama pemilihan presiden di bulan Oktober, istri Bolsonaro, Michelle, memberikan suara dengan kaus bertuliskan bendera Israel.
Sebaliknya, pemerintahan Lula yang berhaluan kiri telah mengindikasikan akan mengambil pendekatan yang relatif lebih pro-Palestina terhadap konflik tersebut. Menteri Luar Negeri Baru, Mauro Vieira mengatakan pekan lalu bahwa Brasil akan "kembali ke posisi seimbang" dalam konflik tersebut. Dia menyebut Israel dan Palestina sebagai "teman Brasil" dan menyatakan dukungan untuk solusi dua negara, menurut Agencia de Noticias Brasil-Arabe.
Kembalinya Lula ke tampuk kekuasaan telah diterima dengan baik oleh Otoritas Palestina dan Presiden Mahmoud Abbas menelepon Lula untuk memberi selamat kepadanya.
Bahkan, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menghadiri pelantikan Lula di Brasil. Dia mengklaim pihak berwenang Israel mengambil izin perjalanan VIPnya sekembalinya ke wilayah Palestina.
Lula telah menyatakan lebih banyak dukungan langsung untuk perjuangan Palestina di masa lalu. Pada 2010, dia mengunjungi makam mendiang pemimpin Palestina, Yasser Arafat dan meletakkan karangan bunga. Tindakannya saat itu membuat marah pemerintah Israel.
Brasil memiliki kepentingan geopolitik yang signifikan sebagai anggota aliansi BRIC dengan Rusia, India, dan China. Lula juga menjaga hubungan baik dengan Iran saat terakhir berkuasa. Wakil Presiden Iran Mohammad Hosseini juga menghadiri pelantikan Lula, menurut laporan media Iran.
Israel telah membuat beberapa terobosan di Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir. Guatemala memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018, sementara Honduras melakukan hal yang sama pada 2021.
Venezuela, yang memiliki hubungan energi dan ekonomi yang erat dengan Iran, telah lama mendukung Palestina secara vokal