Kenya Airways Nyaris Setop Terbang Gegara Krisis Suku Cadang Pesawat

Kenya Airways
Sumber :
  • Flickr

VIVA Dunia – Pihak maskapai Kenya Airways mengatakan bahwa mengalami gangguan penerbangan karena keterlambatan mengamankan komponen pesawat atau suku cadang yang diperlukan untuk pemeliharaan pada Senin, 9 Januari 2023 malam hari waktu setempat.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Dalam sebuah pernyataan Chief Executive Officer Allan Kilavuka, Maskapai Kenya Airways, yang merupakan salah satu yang terbesar di Afrika, mungkin terpaksa menghentikan beberapa penerbangan jika tantangan untuk mendapatkan suku cadang tetap ada.

Kenya Airways

Photo :
  • Flickr
Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Menurut pernyataan Allan Kilavuka, kesulitan mencari suku cadang maskapai Kenya Airways ini disebabkan oleh krisis perang Ukraina yang melumpuhkan pasokan dari Rusia.

“Tantangan tersebut disebabkan oleh krisis perang Ukraina, yang telah secara signifikan melumpuhkan rantai pasokan Rusia yang penting bagi penerbangan global,” kata Allan, dikutip dari Al Jazeera pada 11 Januari 2023.

Puluhan Tewas, Rusia Bom Kota Timur Ukraina dengan Rudal Balistik Antarbenua

Dia mengutip titanium dari Rusia sebagai salah satu bahan baku utama yang digunakan oleh industri penerbangan dan sangat penting untuk pemeliharaan pesawat.

Kenya Airways, yang strateginya bergantung pada menghubungkan pelancong Afrika ke dunia dan sebaliknya melalui hub Nairobi, mengoperasikan armada pesawat Boeing dan Embraer. Maskapai ini dimiliki secara pribadi, tetapi pemerintah Kenya memiliki 48,9 persen saham di dalamnya.

Pernyataan itu muncul seminggu setelah Nairobi Securities Exchange mengumumkan penangguhan perdagangan saham maskapai untuk satu tahun lagi. Penangguhan telah dilakukan sejak Juli 2020, selama pandemi COVID-19 yang menghancurkan perjalanan udara global.

Kenya Airways

Photo :
  • ventures-africa.com

November lalu, pilot Kenya Airways melakukan pemogokan selama berhari-hari, yang menyebabkan ratusan pembatalan penerbangan dan ribuan penumpang terlantar. Maskapai ini juga gagal membayar pinjaman $525 juta dari Bank Ekspor-Impor AS tahun lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya