Kondisi Putri Thailand yang Koma 3 Minggu karena Irama Jantungnya Bermasalah
- Pexels/Saulo Zayas
VIVA Dunia – Putri Thailand Bajrakitiyabha Narendira Debyavati, yang merupakan calon pewaris takhta Thailand, kini mengalami koma selama lebih dari tiga minggu karena aritmia jantung yang parah.
Kondisi kesehatan sang putri dilaporkan oleh Istana Kerajaan melalui sebuah pernyataan, yang memperbarui informasi tentang kondisi kesehatan putri Raja Maha Vajiralongkorn yang berusia 44 tahun.
Dikutip dari Agenzianova, catatan tersebut menjelaskan bahwa kondisi umum sang putri tetap tidak sadarkan diri. Sementara para dokter terus memberikan obat-obatan dan menggunakan peralatan untuk mendukung fungsi jantung, paru-paru dan ginjal.
"Dokter juga menggunakan antibiotik dengan memantau kondisinya secara hati-hati," kata pernyataan dari Kerajaan, dikutip dari Agen Zianova, Selasa, 10 Januari 2023.
Sebagai informasi, Putri Thailand Bajrakitiyabha Narendira Debyavati tidak sadarkan diri lebih dari tiga minggu setelah dia pingsan karena penyakit jantung, kata istana.
Dokter yang merawat telah menyimpulkan bahwa dia menderita aritmia parah akibat radang jantung yang disebabkan oleh infeksi mycoplasma, kata Biro Rumah Tangga Kerajaan dalam sebuah pernyataan, pada hari Minggu, 8 Januari 2023.
Putri berusia 44 tahun itu kehilangan kesadaran di Timur Laut Thailand pada 14 Desember lalu, saat melatih anjingnya untuk kompetisi, dan diterbangkan ke Bangkok untuk menerima perawatan.
Bajrakitiyabha, anak tertua dari tujuh bersaudara Raja Maha Vajiralongkorn dari tiga pernikahan berbeda. Dia telah dilihat oleh beberapa analis sebagai calon pewaris takhta, yang akan menjadikannya raja wanita pertama di negara Asia Tenggara.
Namun, Raja Thailand belum menunjuk ahli waris sejak naik takhta pada 2016.
Sang putri memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Cornell dan pernah menjabat sebagai diplomat ke Austria dan dalam peran untuk Wanita PBB dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan.
Dia juga bertugas di kantor jaksa agung dan memegang pangkat jenderal di unit Komando Keamanan Kerajaan raja.