Tolak Gencatan Senjata Rusia, Ukraina: Munafik, Tipuan Abal-abal

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, datang ke pusat kota Kherson setelah merebut kembali kota itu dari Rusia.
Sumber :
  • Ukrainian Presidential Press Office via AP.

VIVA Dunia – Seorang petinggi Ukraina menolak usulan Rusia untuk melakukan gencatan senjata selama 36 jam dan menyebut usulan itu sebagai kemunafikan dan propaganda. Kremlin, pada Kamis 5 Januari 2023, mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memerintahkan gencatan senjata saat peringatan Natal Kristen Ortodoks yang akan dimulai pada Jumat siang 6 Januari 2023.

Intelijen Ukraina Disebut Jadi Dalang Serangan Bom yang Tewaskan Jenderal Rusia

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan di Twitter, "gencatan senjata sementara" hanya akan terjadi jika Rusia meninggalkan wilayah Ukraina yang mereka duduki.

"Federasi Rusia harus meninggalkan wilayah yang didudukinya - hanya dengan itu 'gencatan senjata' akan terjadi. Simpanlah kemunafikan itu buat kalian sendiri," cuit Podolyak.

Gempa 7,3 Magnitudo di Vanuatu, Korban Meninggal Menjadi 14 Orang

Warga Ukraina memindahkan barang-barang mereka dari rumah mereka yang hancur oleh roket Rusia di Zaporizhzhya Minggu 1 Januari 2023.

Photo :
  • AP Photo/Renata Brito.

Lewat pernyataan yang lebih terperinci kepada pers, Podolyak mengatakan bahwa usulan Putin itu "murni gerakan propaganda".

Suriah Tak Aman, Militer Rusia Pindahkan Pasukan dan Peralatan Perang ke Libya

Dia mengatakan Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu, ingin mendapatkan tambahan waktu untuk mengurangi intensitas pertempuran dan memulihkan diri, mengerahkan pasukan tambahan dan terus membangun benteng di wilayah yang diduduki.

"Tipuan abal-abal. Tak ada keinginan sedikit pun untuk mengakhiri perang ini," kata Podolyak.

"Lagipula, saya ingatkan Anda bahwa hanya Rusia yang menyerang obyek-obyek sipil dengan rudal/drone, termasuk tempat-tempat ibadah, dan melakukannya tepat pada saat liburan Natal," katanya. (Ant/Antara)

VIVA Militer: Pemimpin Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov

Manuver Jenderal Kadyrov, Siap Kirim Pasukan Chechnya Dukung Pemberontak Suriah

Padahal Rusia memasukkan Hay'at Tahrir al-Sham dalam daftar kelompok teroris.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024