Ukiran Kuno Berusia Hampir 3000 Tahun Selamat dari Gempuran ISIS

Ukiran Kuno Iraq
Sumber :
  • Aljazeera

VIVA Dunia – Tim arkeolog asal Amerika Serikat (AS) dan Irak berhasil menemukan sebuah ukiran kuno yang terbuat dari batu dan diyakini berusia 2.700 tahun. Pahatan batu ini ditemukan di Kota Mosul, Irak pada saat tim arkeolog berusaha merekonstruksi pintu gerbang kuno Maskhi yang menghancurkan ISIS.

Intelijen Amerika: Rusia Tidak Mungkin Lancarkan Serangan Nuklir!

Di permukaan batu itu terlihat delapan pahatan yang menunjukkan peperangan di kota kuno Niniwe pada masa pemerintahan raja-raja Asyur. Dewan Kepurbakalaan dan Warisan Irak menjelaskan, pahatan-pahatan batu itu berasal dari masa Raja Sanherib yang berkuasa dari 705-681 Sebelum Masehi.

Ukiran Kuno Iraq

Photo :
  • Aljazeera
Rudal Misterius Hantam Pangkalan Tempur Amerika

Dalam sejarah, Raja Sanherib berhasil memperluas Ibu Kota Kerajaan Asyur, Niniwe. Di bawah kekuasaan Raja Sanherib, wilayah Asyur sendiri terbentang dari wilayah Mediterania hingga Iran.

Kepala tim arkeologi Irak, Fadel Muhammad Khodr mengungkap pahatan-pahatan yang kemungkinan diambil dari salah satu istana Sanherib dan kemudian dipakai untuk bahan konstruksi gerbang.

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

“Kami percaya bahwa ukiran ini dipindahkan dari istana Sanherib dan digunakan kembali oleh cucu raja untuk merenovasi gerbang Mashki dan untuk memperbesar ruang jaga,” jelas Khodr, yang dikutip dari Aljazeera.

Khodr menceritakan, pahatan itu awalnya tidak ditemukan karena tertutupi. Pahatan itu pun diyakininya dapat bertahan karena bagian dalamnya yang masih terkubur.

Temuan dan upaya pemulihan pahatan itu mendapat dukungan dari ALIPH, Aliansi Internasional berbasis Swiss untuk Perlindungan Warisan di Daerah Konflik.

Menurut ALIPH, alasan militan ISIS mencoba menghancurkan karena gerbang itu adalah bagian ikonik dari Kota Mosul dan simbol panjang sejarah kota itu.

Lambang Unesco

Photo :

ALIPH juga mendukung upaya pemulihan gerbang yang dipimpin tim arkeolog dari Universitas Mosul, Irak beserta tim dari Universitas Pennsylvania, AS. Otoritas Barang Antik Irak juga ikut andil dalam upaya rekonstruksi gerbang itu untuk dijadikan sebagai pusat pendidikan sejarah Niniwe.

Sebelumnya wilayah Irak modern merupakan bagian dari berbagai kerajaan-kerajaan kuno, seperti Kerajaan Sumeria dan Babilonia. Namun berbagai peninggalan-peninggalan kuno di Irak terancam keberadaannya karena berbagai konflik yang melanda negara itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya