New York Legalkan Jenazah Manusia Dijadikan Kompos

Rumah duka Return Home yang berspesialisasi dalam pengomposan manusia di Auburn, Washington.
Sumber :
  • The Guardian.

VIVA Dunia – Gubernur New York, Kathy Hochul, resmi melegalkan reduksi organik alami, yang dikenal sebagai pengomposan atau terramasi manusia setelah kematian. Aturan tersebut resmi dilegalkan pada Sabtu, 31 Desember 2022.

Langkah legislatif membuat New York menjadi negara bagian keenam yang melakukannya sejak 2019, dan memberi warga New York akses pada alternatif metode penguburan hijau yang dianggap ramah lingkungan.

Meski demikian, jenazah tidak boleh begitu saja dilempar ke tumpukan kompos. Jenazah harus dikirim ke perusahaan pemakaman yang disertifikasi sebagai fasilitas reduksi organik, ditampung dan diberi ventilasi yang sesuai, dan tidak berisi baterai, paket baterai, sel daya, implan radioaktif, atau perangkat radioaktif lainnya.

Terramasi manusia.

Photo :
  • Istimewa.

Washington resmi menjadi negara bagian pertama yang melegalkan pengomposan manusia pada tahun 2019, kemudian diikuti oleh Colorado dan Oregon pada tahun 2021, lalu Vermont dan California pada tahun 2022, selanjutnya New York, mengesahkan undang-undang ini selama musim panas.

Dalam kebanyakan kasus, jenazah ditempatkan di bejana semi-terbuka yang dapat digunakan kembali, yang berisi alas tidur yang sesuai, seperti serpihan kayu, alfalfa atau jerami yang ideal bagi mikroba untuk melakukan pekerjaannya. Di akhir proses, dihasilkan satu yard kubik tanah padat nutrisi, setara dengan 36 kantong tanah yang kemudian dapat digunakan sebagai pupuk.

“Setiap hal yang dapat kita lakukan untuk menjauhkan orang dari lapisan beton dan peti mati mewah serta pembalseman, kita harus melakukan dan mendukungnya,” kata Michelle Menter, manajer di Cagar Alam Pemakaman Alam Greensprings di pusat New York, dikutip dari The Guardian, Rabu, 4 Januari 2023.

Menter mengatakan bisnisnya akan sangat mempertimbangkan metode tersebut.

Dilema politik

Gubernur New York, Kathy Hochul.

Photo :
  • Office of Governor Kathy Hochul.

Hochul menemukan dirinya dalam dilema politik atas masalah ini. Dia mengatakan bahwa dia adalah orang Irlandia-Amerika yang bangga dan sering berbicara tentang bagaimana akar Irlandia dan Katoliknya memengaruhi pandangan politiknya.

Karena hal itu, Konferensi Katolik Negara Bagian New York telah mendorong pengikut gereja untuk menekan Hochul untuk memveto RUU tersebut. Organisasi tersebut berpendapat bahwa proses itu tidak memberikan rasa hormat pada sisa-sisa tubuh menusia, menurut Catholic Courier.

“Proses yang sangat tepat untuk mengembalikan potongan sayuran ke bumi belum tentu sesuai untuk tubuh manusia,” kata Dennis Poust, direktur eksekutif organisasi tersebut dalam pernyataannya.

Di sisi lain, para pendukung Order of the Good Death mendesak gubernur untuk membubuhkan tanda tangannya, dan menawarkan serangkaian kartu dekoratif berwarna bertuliskan "Kompos Saya" dan "Saya Ingin Menjadi Pohon" untuk dikirim ke gubernur.

Yang lain berpendapat bahwa masih banyak orang yang menginginkan metode penguburan, yang sesuai dengan bagaimana mereka menjalani hidup mereka.

Dari Skincare hingga Pupuk, Ini 9 Cara Memanfaatkan Ampas Kopi

"Seperti di kremasi menggunakan bahan bakar fosil dan penguburan menggunakan banyak lahan dan memiliki jejak karbon,” kata Katrina Spade, pendiri Recompose, rumah duka hijau di Seattle yang menawarkan pengomposan manusia.

"Bagi banyak orang, perubahan menjadi tanah yang dapat diubah menjadi taman atau pohon cukup berdampak,” kata Spade.

Bos Asuransi Terbesar di AS Tewas Ditembak di New York, Polisi Buru Pelaku

Pelopor pengurangan organik alami lainnya tidak hanya menawarkan layanan pengomposan manusia, tetapi juga menawarkan penguburan hijau, dan kremasi air (AKA aquamation). Pendukung terramasi mengatakan prosesnya ekonomis dan juga ramah lingkungan, dengan tubuh berubah dalam enam hingga delapan minggu.

Ilustrasi drone.

Drone Misterius Ganggu Aktifitas Bandara, Gubernur New York Meradang

Aktivitas drone misterius ini tidak hanya terbatas pada Bandara Stewart. Selama beberapa minggu terakhir, warga New York melaporkan keberadaan beberapa drone.

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2024