Vatikan Ungkap Kesehatan Mantan Paus Benediktus Memburuk, Minta Doakan
- BBC.uk
VIVA Dunia – Vatikan baru saja memberikan kabar kurang menyenangkan mengenai mantan pemimpin umat Katolik di Vatikan, Benediktus.
Paus Francis mengatakan bahwa pendahulunya yang sudah pensiun, Paus Emeritus Benediktus XVI, saat ini sangat sakit dan meminta Tuhan untuk menghiburnya sampai “akhir”.
Paus tidak mengungkapkan penyakit apa yang menyerang Benediktus, tetapi menjelang akhir audiensinya pada hari Rabu, ia mengatakan:
Paus Benediktus
- BBC.uk
“Saya ingin meminta doa khusus untuk Paus Emeritus Benediktus, yang diam-diam (masih) mendukung gereja. Saya mengingatkan Anda bahwa dia sangat sakit. Mari kita mohon kepada Tuhan untuk menghiburnya dan mendukungnya dalam kesaksian kasih bagi gereja ini sampai akhir.” ujar Paus Francis, melansir The Guardian, Kamis, 29 Desember 2022.
Benediktus yang kini berusia 95 tahun mengundurkan diri sebagai paus pada 2013 dan sejak itu tinggal di dalam tembok Vatikan. Benediktus menjadi pemimpin pertama Gereja Katolik yang mundur dalam 600 tahun terakhir pada 2013, dengan alasan usia lanjut.
Benediktus XVI berusia 85 tahun ketika pada Februari 2013 dia mengejutkan umat Katolik di seluruh dunia dengan keputusannya untuk mundur, kurang dari delapan tahun setelah dia terpilih sebagai Paus. Sejak Gregory XII mengundurkan diri pada tahun 1415, seorang paus tidak pernah mengundurkan diri.
Ia memiliki nama asli Kardinal Joseph Ratzinger. Namun, dia memilih untuk dipanggil Paus Emeritus Benediktus XVI setelah turun tahta, bukannya kembali ke Joseph Ratzinger.
Paus Benediktus XVI
- cuttingedge.org
Hubungan yang tidak biasa antara paus petahana liberal dan mantan paus konservatif itu, yang masih mengenakan jubah putih, menginspirasi film The Two Popes. Komentator mengatakan bahwa meskipun tubuh Benediktus menjadi lebih lemah, pikirannya tetap tajam.
Benediktus telah mengemukakan berbagai masalah dan solusi selama dekade terakhir, menulis pada tahun 2019 bahwa revolusi seksual tahun 1960-an dan "kelompok homoseksual" di antara para pendeta adalah penyebab skandal pedofil-pendeta gereja.
Pendapat itu muncul dua bulan setelah KTT Vatikan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang penanganan pelecehan seksual klerikal, dan sangat kontras dengan Francis, yang menyalahkan skandal itu pada budaya klerikal yang meninggikan pendeta di atas kaum awam.
